Puluhan Makam di Kaur Diterjang Banjir, Begini Kondisinya
TPU di Desa Ulak Agung Kecamatan Pagulir sudah banyak direndam sungai Paguci, Selasa 3 Desember 2024--
PADANG GUCI HILIR (Pagulir) – Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Ulak Agung Kecamatan Pagulir sudah banyak direndam sungai Paguci lantaran tanah tergerus.
Ini disebabkan belum ada pengaman berupa bronjong di pinggir sungai dekat TPU, akibatnya makam bisa saja hanyut hingga habis. Baru-baru ini sudah ada yang jatuh ke sungai akibat hujan deras, Selasa 3 Desember 2024.
Salah seorang warga Desa Ulak Agung Pilon (44) mengatakan, sudah banyak makam jatuh ke sungai lantaran diguyur longsor. Ini akibat tendangan air sungai Paguci yang kuat ketika hujan deras.
Bahkan sudah ada puluhan makam direndam aliran sungai Paguci dan hingga kini belum ada campur tangan pemerintah untuk mengatasi gerusan dekat sungai.
“Kami berharap agar Pemda Kaur dapat memasang bronjong penahan tanah supaya makam tidak jatuh dan terendam ke sungai,” katanya.
Makan jadi langganan sungai ketika hujan deras begitu membingungkan warga. Apa lagi makam tersebut milik keluarga yang tiap tahunnya sering dikunjungi untuk berziarah.
BACA JUGA:Benarkan Jangkos di Sungai Perumbaian Hanyut? Ini Klarifikasi dari PT KGS
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Korban Hanyut di Sungai Nasal Telah Ditemukan
Tapi kalau sudah hanyut oleh sungai gimana mengunjungi makam kalau hanya terendam masih bisa diwaktu air surut.
Lokasi makam yang terletak dekat aliran sungai Paguci dengan ketiggian sekitar 3 meter tentu jadi langganan luapan sungai ketika hujan deras dan bahkan banyak makam kini sedang terendam karena debit air begitu tinggi.
Bukan hanya makam, namun fasilitas sekolah SD di desa juga bisa menjadi ancaman luapan sungai yang kini tinggal berjarak sekitar 50 meter lagi.
“Bila tidak dipasang bronjong penahan tanah secara permanen, ke depan bisa saja makam yang ada disapuh bersih oleh sungai Paguci,” tuturnya.
Terpisah, Istarmudi (60) warga Desa Ulak Agung menuturkan, menyikapi hal ini agar makam aman dari sungai Paguci diminta secepatnya memasang penahan tanah berupa bronjong.
Sebab ketika hujan deras tanah dekat makam tergerus dan semua makam yang ada bisa direndam sungai Paguci. Persoalan ini sebenarnya sudah lama namun belum ada penanganan pihak pemerintah untuk mengatasi makam yang sering direndam luapan sungai Paguci.