Sejarah Desa Wisata Rama Agung, Pusat Wisata Religi Provinsi Bengkulu

Kamis 26 Sep 2024 - 13:27 WIB
Reporter : Etika Larasati Kontesa
Editor : Daspan Haryadi

Meskipun sebenarnya Desa Rama Agung telah menjadi desa keberagaman sejak puluhan bahkan mungkin ratusan tahun silam.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu, Prof. Rohimin menyebut, Desa Rama Agung merupakan bukti bila agama dapat saling berdampingan dan tidak saling mengusik. 

Menurutnya, Desa Rama Agung baginya adalah kekayaan serta kekuatan di daerah untuk bersatu dan benar benar mengimplementasikan makna Bhineka Tunggal Ika. Ia bahkan melakukan penelitian khusus di desa tersebut. 

Ia mengaku sangat bangga jika setiap masyarakat di sana hidup sangat rukun, berdampingan, meskipun berbeda agama dan suku. 

BACA JUGA:Jual 7 Destinasi Ungggulan! Intip Keindahan Desa Wisata Penembang di Benteng

"Sangat patut bila desa desa lain di Bengkulu dapat meniru Desa Rama Agung. Sehingga bukan hanya Rama Agung yang menjadi desa kerukunan umat beragama," ujar Rohimin mengutip rri.co.id, Kamis 26 September.

Diketahui di desa tersebut terdapat 5 agama yang hidup saling berdampingan dengan rumah ibadah yang saling berdampingan pula.

Hingga akhir tahun 2022 tercatat 894 orang pemeluk Islam, 712 pemeluk agama Hindu, 52 pemeluk agama Budha, 847 pemeluk Kristen Protestan dan 102 pemeluk Katolik. 

Kini Desa Rama Agung merupakan desa wisata religi terbesar di Bengkulu dan masuk dalam 10 besar desa wisata di Provinsi Bengkulu tahun 2024.

Kategori :