Harhubnas 2024 : Hujan Jalan Becek, Panas Jalan Berdebu

Jumat 20 Sep 2024 - 05:33 WIB
Reporter : Rega Jusa
Editor : Daspan Haryadi

KORANRADARKAUR.ID, MAJE – Dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas), sejumlah warga Desa Tanjung Aur Kecamatan Maje menuntut perhatian Pemda Kaur.

Terkait pemerataan pembangunan infrastruktur jalan yang masih belum merata. Kesenjangan infrastruktur telah menyebabkan ketimpangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Pemerataan pembangunan infrastruktur, merupakan hal yang mendesak. Untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Bupati Kaur H Lismidianto, SH, MH melalui Camat Maje Sarpazian, S.Sos mengatakan, peringatan Harhubnas 2024 menjadi momen refleksi bagi masyarakat Desa Tanjung Aur.

Karena pembangunan infrastruktur jalan di desa tersebut masih sangat jauh dari kata layak. Saat hujan jalan becek, dan saat panas jalan berdebu. Kondisi itu tentang sangat menghambat mobilitas sehari-hari.

BACA JUGA:Prioritas Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Bengkulu 2025

BACA JUGA:ALASAN MINIM ANGGARAN! 2025 Pemkab Bengkulu Selatan Fokus Usulkan Pembangunan Infrastruktur

"Tentunya dengan kondisi jalan yang buruk, menyulitkan anak-anak ke sekolah dan petani mengangkut hasil panen. Hal ini pastinya berimbas pada kualitas pendidikan dan perekonomian lokal. Oleh karenanya kami berharap Pemda Kaur dapat mengoptimalkan pembangunan infrastruktur di Kecamatan Maje kedepannya. Supaya tidak ada lagi kecemburuan mengenai infrastruktur,” ungkapnya. 

Terpisah, Kades Tanjung Aur Supriyadi mengaku, sudah beberapa kali menyampaikan usulan bahkan mengajukan proposal kepada Pemda Kaur.

Untuk mendapatkan pembangunan jalan. Namun hingga kini jalan masih beralaskan tanah merah (belum dibangun). Menurutnya, ketidakmerataan pembangunan.

Bukan hanya menjadi masalah bagi masyarakat. Tapi juga mencerminkan kesenjangan pembangunan di Kabupaten Kaur. 

"Kami sangat membutuhkan infrastruktur jalan layak dan berkualitas agar masyarakat bisa beraktivitas dengan baik. Akses yang baik akan membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan kesejahteraan warga. Harusnya hal ini menjadi perhatian pemerintah," paparnya.

Sementara, Suratno (34) warga Tanjung Aur mengatakan, saat ini warga hanya membutuhkan pemerataan pembangunan jalan.

Karena dari tahun ke tahun mereka hanya dijanjikan akan dibangun jalan, tapi nyatanya hingga sekarang tak kunjung dibangun. Jalan menjadi masalah utama, dan penentuan kesejahteraan dan ekonomi. 

"Kami berharap pemerintah bisa membuka matanya. Melihat bahwa jalan di Desa Tanjung Aur ini sangat menyedihkan. Kalau hujan kami tidak bisa beraktivitas seperti warga di desa lain. Karena jalan licin dan tidak bisa dilalui jika tidak menggunakan motor khusus," katanya.*

Kategori :