Cuaca Ekstrem Disebabkan Bibit Siklon di Samudra Hindia, Berlanjut Hingga 2025
Update kondisi cuaca di Provinsi Bengkulu dari BMKG Bengkulu. Sumber foto: koranradarkaur.id--
NASAL – Cuaca ekstrem berupa angin kencang disertai hujan lebat yang terjadi di Kabupaten Kaur sejak beberapa hari terakhir diperkirakan akan terus berlangsung hingga Januari 2025. Fenomena ini dipicu oleh pembentukan bibit siklon (kumpulan embusan awan) di Samudra Hindia, yang menyebabkan gangguan atmosfer di wilayah tersebut. Cuaca buruk yang terjadi memengaruhi sebagian besar wilayah Sumatera, termasuk Kabupaten Kaur.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur Muljunias, ST melalui Kabid Darurat, Yanto, S.Sos, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini terjadi akibat interaksi antara angin Muson Barat yang membawa kelembapan tinggi dari Asia dan gangguan atmosfer di sekitar perairan Samudra Hindia. Salah satu fenomena yang memperburuk kondisi cuaca di Kabupaten Kaur adalah Gelombang Atmosfer Non-Oscilasi (NGO), yang dapat memicu pembentukan pola cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang.
“Angin Muson Barat, membawa kelembapan, tinggi dari Asia. Menyebabkan hujan lebat, yang berdampak pada sebagian besar wilayah Sumatera, termasuk Kabupaten Kaur,” ujar Yanto, pada Kamis (16/12).
Fenomena NGO, meskipun bukan hal yang baru, telah memberikan dampak signifikan terhadap cuaca di wilayah Bengkulu, khususnya di Kabupaten Kaur, dalam beberapa hari terakhir. Intensitas hujan yang tinggi dan angin kencang berpotensi mengancam keselamatan warga serta memperburuk situasi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur. Pihaknya mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti pesisir dan perbukitan.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Masyarakat Dingatkan Waspada Bencana, Ini Kata Kepala BPBD Kaur
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Warga Diminta Waspada Terhadap Sungai Paguci
Seiring dengan perkiraan puncak musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung hingga Januari 2025, Yanto meminta warga untuk selalu memantau informasi cuaca dan tetap siaga terhadap potensi bencana.
"Dengan kondisi cuaca seperti ini. Kami meminta masyarakat. Untuk terus mengikuti, perkembangan, informasi cuaca. Hal ini penting agar warga bisa mengetahui update cuaca terkini dan mengambil langkah mitigasi yang tepat," kata Yanto.
Pihaknya juga menekankan warga untuk mengutamakan keselamatan dan segera melaporkan jika terjadi bencana atau kondisi darurat. Masyarakat diminta untuk memperhatikan peringatan dini dari instansi terkait dan mengikuti petunjuk keselamatan yang diberikan.
"Kami akan terus, berkoordinasi. Dengan BMKG dan pihak terkait lainnya. Untuk memberikan informasi terbaru, mengenai cuaca ekstrem, yang sedang berlangsung," ujarnya.