Cegah Perilaku Menyimpang Santri, KUA Bakal Kunjungi Ponpes Bergiliran

Kamis 19 Sep 2024 - 05:45 WIB
Reporter : Rega Jusa
Editor : Daspan Haryadi

MAJE – Dalam upaya menjaga kualitas pendidikan dan pengawasan di pondok pesantren di Kabupaten Kaur.

Kementerian Agama (Kemenag) Kaur melalui Kantor Urusan Agama (KUA) Maje dan Nasal akan menjadwalkan kunjungan ke sejumlah pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Maje dan Nasal. 

Kunjungan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi perilaku penyimpangan di lingkungan pesantren. Sekaligus memberikan pembinaan kepada santri dan pengelolanya. 

Kepala Kemenag Kaur, Drs. H. Muhamad Soleh, M.Pd melalui  Kepala KUA Nasal sekaligus Plt KUA Maje, Saugus Mariade Fusda, S.Th.I mengatakan, kunjungan ini merupakan, bagian dari program peningkatan pengawasan terhadap pendidikan agama. 

BACA JUGA:39 Desa Diguyur Dana Insentif Rp 4,6 Miliar, Terbanyak di Kecamatan Lungkang Kule dan Kinal

Sekaligus antisipasi terhadap perilaku menyimpang di Ponpes. Dengan adanya kunjungan ini, mereka akan mengetahui langsung kondisi terkini masing-masing Ponpes di Kecamatan Maje dan Nasal.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan dialog langsung kepada pengelola dan santri. 

"Kami ingin memastikan, bahwa setiap pesantren yang ada di Kabupaten Kaur ini, menjalankan fungsinya. Dengan baik dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Ini adalah langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi santri," ungkapnya.

BACA JUGA:TEGAS! Ini Perintah Danrem 041/Gamas Jelang Pilkada

BACA JUGA:98 PPPK Pemprov Bengkulu Terima SK, Jika Ada Pungli Lapor Gubernur : Uang Dikembalikan

Lanjutnya, untuk jadwal kunjungan ke Ponpes Kecamatan Maje dan Nasal saat ini masih dibuat.

Kunjungan ini nanti akan melibatkan tim yang terdiri dari Pemerintahan Desa (Pemdes), tokoh agama dan Bhabinkamtibmas.

Kunjungan ini nanti diharapkan menjadi langkah strategis untuk memastikan pesantren.

Tetap menjadi tempat yang aman dan mendidik bagi generasi muda. 

"Dengan adanya sinergi antara KUA dan pengelola pesantren, diharapkan bisa tercipta program-program yang lebih efektif. Terutama dalam mencegah dan menangani perilaku penyimpangan," katanya.

Kategori :