NASAL - Sejumlah petani padi hamparan sawah paye di Desa Gedung Menung Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur bakal gigit jari, Selasa 17 Agustus 2024.
Lantaran padi yang siap panen diserang hama wareng.
Akibatnya banyak tanaman padi kering dan menguning, bahkan sebagian ditemukan mati.
Luas lahan padi diserang hama wareng ditaksir mencapai 1/4 Hektare (Ha) lebih dengan total luas 40 Ha lebih.
BACA JUGA:KPU BS Resmi Buka Perekrutan KPPS, Kuota 2.310 Orang, Jadwal dan Syaratnya
Munculnya hama wareng ini disebabkan beberapa faktor salah satunya terjadi perubahan cuaca, dari panas ke penghijauan.
Kemudian juga disebabkan, masa panen padi tidak serentak.
Sejauh ini diperkirakan tidak begitu dipantau oleh Penyuluh Petani Lapangan (PPL), padahal petani harus selalu didampingi.
Apalagi ketika waktu rawan tanaman terserang hama tertentu, sehingga kondisi ini menjadi pertanyaan publik. Peran PPL itu apa sebenarnya untuk petani?
BACA JUGA:Kasusnya Bikin Geleng Kepala! Honorer Perempuan Ditetapkan Tersangka
Al Ikhwan (53) petani warga Desa Gedung Menung Kecamatan Nasal mengatakan, perubahan cuaca dari musim panas ke musim hujan, diduga menjadi faktor utama terjadinya serangan hama wareng.
Serangan hama wareng ini pertama kali pada awal bulan September lalu.
Dengan cepat kini menyebar ke beberapa lahan para petani, sehingga menyebabkan beberapa titik tanaman padi, layu dan mati.
Jika dikalkulasikan tanaman padi petani terserang hama wareng itu mencapai 1/5 ha lebih.
BACA JUGA:HARUS PAHAM! Ini 5 Jenis Obat yang Ditanggung BPJS Kesehatan Gratis