BWSS VII Sebut Ada Daratan Bengkulu Hilang, Ini Kata Gubernur Rohidin
Pantai Air Langkap di Desa Pajar Bulan Kecamatan Kaur Tengah merupakan salah titik yang terancam abrasi di Bengkulu.Foto: DOK/RKa--
BENGKULU - Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII menyebut, tahun 2023 lalu diketahui telah 2 meter wilayah daratan Bengkulu menghilang.
Ini terjadi di daerah yang menghadap ke arah Samudera Hindia. Itu sebagai dampak terjadinya abrasi di bibir pantai
Peristiwa yang terjadi di sejumlah wilayah pesisir Bengkulu ini, termasuk di Kabupaten Kaur. Hendaknya menjadi perhatian serius semua pihak.
BACA JUGA:Bangun Sumur Bor, Begini Tujuannya
BACA JUGA:Monev Lungkang Kule Final, Begini Pesan Camat dan Kapolsek
Jika tidak tentu akan semakin banyak wilayah daratan Bumi Rafflesia terkikis abrasi dan semakin menyempit.
Menanggapi ini, Gubernur Bengkulu Prof.Dr.drh. H Rohidin Mersyah, MMA mengatakan, saat ini, BWSS VII telah melakukan analisis mendalam dan membentuk tim teknis khusus untuk menangani masalah abrasi di Pantai Pesisir Barat Bengkulu.
“Semakin menyempitnya wilayah sungai ini harus jadi perhatian semua pihak. Terlebih bagi pemerintah pusat. Balai Wilayah Sungai Sumatera VII sudah menganalisa dan membentuk tim teknis terkait masalah ini,” ujar Rohidin Mersyah, Rabu 12 Mei 2024.
BACA JUGA:7 Kades Goro Bangun Jalan Produksi, Begini Tujuannya
BACA JUGA:KABAR GEMBIRA! Bengkulu Selatan Akan Dapat Tambahan Bangunan Stadion Mini, Ini Lokasinya
Lebih lanjut, masalah abrasi tak hanya terjadi di Pantai Kaur. Tapi juga sejumlah wilayah lain.
Seperti di wilayah pantai Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) yang bertetangga dengan Bumi Se'ase Seijean. Ataupun terjadi di sekitar Pantai Ketahuan Kabupaten Bengkulu Utara (BU).
Bahkan, kata Gubernur Bengkulu, abrasi yang terjadi di Pantai Ketahuan kini menjadi sorotan semua pihak. Ini lantaran daratan yang terkikis ombak telah sangat mengkhawatirkan.
ROHIDIN MERSYAH--