Belakangan Ini Suhu Dingin Terasa di Kaur, Jelang Magrib Hingga Pagi, Ini Penjelasan BMKG

Inilah kondisi cuaca yang menyebabkan suhu dingin di Kabupaten Kaur, Kamis 20 Februari 2025. Sumber foto: koranradarkaur.id--
NASAL – Suhu udara dingin belakangan ini terasa di sejumlah wilayah di Kabupaten Kaur, termasuk Kecamatan Maje dan Nasal. Meski suhu udara di wilayah tersebut tercatat normal antara 20 hingga 30 derajat Celsius dengan kelembaban 77 persen dan kekuatan angin 10 kilometer per jam, banyak warga yang mengeluhkan udara yang terasa lebih dingin daripada biasanya, terutama saat malam.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), penurunan suhu ini disebabkan oleh fenomena angin monsun Australia. Angin monsun ini bertiup dari Australia menuju Asia, melewati wilayah Indonesia, dan membawa udara dingin dari perairan Samudera Hindia, termasuk di sekitar Bengkulu. Perairan Samudera Hindia yang memiliki suhu permukaan laut yang relatif lebih rendah berkontribusi pada penurunan suhu udara yang sampai ke wilayah Indonesia.
BMKG juga menjelaskan bahwa fenomena ini dikenal dengan istilah "bediding." Bediding merujuk pada kondisi di mana suhu permukaan laut yang dingin di Samudera Hindia menyebabkan udara yang bergerak dari arah Australia terasa lebih sejuk di beberapa daerah di Indonesia, terutama yang terletak di bagian selatan khatulistiwa.
Selain suhu yang menurun, tekanan udara juga mengalami penurunan menjadi 1009.5 milibar (mb) dari angka normalnya yang berada di angka 1013,25 mb. Penurunan tekanan udara ini dapat mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah tersebut, menyebabkan beberapa daerah merasa lebih dingin dari biasanya.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Masyarakat Dingatkan Waspada Bencana, Ini Kata Kepala BPBD Kaur
BACA JUGA:Perubahan Cuaca, Warga Diminta Waspada Bencana
Kabid Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaur Yanto, S.Sos membenarkan bahwa belakangan ini cuaca terasa dingin mulai jelang magrib hingga pagi hari. Fenomena ini dugaan sementara disebabkan oleh perubahan pola angin dan penurunan suhu yang terjadi. Dia menyebutkan bahwa kejadian serupa juga pernah terjadi pada tahun sebelumnya.
"Belum ada informasi atau laporan terkait suhu dingin jelang magrib hingga pagi hari. Fenomena ini sering terjadi setiap tahunnya, artinya ada perubahan terjadi pola cuaca. Kepada masyarakat kami harap untuk tidak panik karena suhu dingin terasa kuat saat jelang magrib hingga pagi," sampainya.