UNIK! SMPN 24 Satap Kaur Berkreasi Fashion Show Gaun dari Barang Bekas

NASAL - Kegiatan berbeda digelar di SMPN 23 Satap Kaur, mereka menggelar pesantren kilat dengan mengadakan lomba fashion show atau peragaan busana yang unik. Baju dan gaun yang diperagakan dibuat dari plastik bekas. 

Bahkan, gaun dan baju muslim tersebut murni buatan siswa. Bahan yang dipakai seperti plastik kresek dan plastik tempat sampah, kardus hingga dedaunan. 

Setiap kelas mewakilkan rancangan gaun dan baju muslim, baik pria dan wanita. Hasilnya luar biasa, terlihat wah dan mewah.

Apalagi saat perwakilan siswa dari tiap kelas diberi kesempatan untuk berjalan di panggung. Layaknya pragawan dan pragawati profesional, mereka berlenggak- lenggok di depan para penonton dengan luwesnya.

BACA JUGA:Bank Bengkulu Buka Bazar Diskon Sembako Bulan Ramadan

BACA JUGA:Menjelang Lebaran, iPhone 11 Didiskon, Cek Harganya Per April 2024

Tidak heran tepuk tangan para siswa terus menggema. Bahkan para guru ikut tepuk tangan dengan rasa bangga.

Menurut Kepala SMPN 23 Satap Kaur Nasirman Sutardi, S.Pd, kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan pesantren kilat penutup sebelum libur lebaran. Selain fashion show, juga digelar berbagai lomba keagamaan lainnya. 

"Benar, kami mengadakan lomba peragaan busana muslim dari bahan bekas. Dalam hal ini, siswa memilih bahan bekas yaitu, plastik dengan dirangkai semenarik mungkin hampir serupa dengan gaun sungguhan," ungkapnya. 

Dia juga menambahkan, kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolahnya bertujuan agar para siswa menghargai barang bekas.

BACA JUGA:Jambu Biji Dapat Menurunkan Berat Badan dan Mengurai Masalah Kesehatan, Simak Manfaat Jambu Biji Bagi Tubuh

BACA JUGA:Jaringan Kereta Cepat akan Menghubungkan 3 Negara di Pulau Kalimantan, Ini Lokasinya

Selain itu juga untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan sekitar. Dengan terus memanfaatkan menjadi barang yang lebih berguna. 

Pembuatan gaun dan baju muslim ini dilakukan secara gotong royong oleh siswa tiap kelas. Jadi, ini juga sekaligus memupuk semangat gotong royong para siswa.