PENGGANTI BBM! Program Biodiesel Terus Ditingkatkan, Pemerintah Terbitkan Harga BBN

BBN : Bahan Bakar Nabati (BBN) Biodiesel.

 

RADAR KAUR- Dalam meningkatkan pengembangan biodiesel Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan (EBTKE) telah mengeluarkan  Surat Keputusan Nomor 3.K/EK.05/DJE/2024 tentang harga indeks pasar Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis Biodiesel yang dicampurkan ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar. Keputusan tersebut berlaku sejak 1 Januari 2024.

Dikutip dari infosawait.com dengan judul “Terabaikan Tata Kelola Penyaluran Biodiesel Sawit, ESDM Terbitkan Regulasi HIP Jenis Biodiesel Sawit 2024,” aturan yang ada merupakan revisi dari Keputusan Menteri ESDM Nomor 146.K/HK.02/DJE/2021.

Dalam revisi tersebut, terjadi perubahan signifikan dalam mekanisme penentuan besaran maksimal ongkos angkut penyaluran biodiesel.

Dalam aturan untuk besaran maksimal ongkos angkut dihitung berdasarkan formula harga perkiraan sendiri, yang kemudian diuji secara terbuka melalui mekanisme market sounding.

Itu bertujuan untuk memastikan besaran maksimal ongkos angkut yang ditetapkan memenuhi aspek efisiensi dan transparansi.

Langkah pemerintah, upaya mendukung penyaluran BBN jenis biodiesel. Tujuannya adalah meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, meningkat energi nasional.

Keputusan ini mempertimbangkan harga indeks pasar biodiesel yang didasarkan pada publikasi kharisma pemasaran bersama nusantara untuk Crude Palm Oil (CPO).

Saat ini besaran konversi CPO menjadi biodiesel ditetapkan sebesar US$ 85 per metrik ton dengan faktor konversi sebesar 870 kg/m3. Selain itu, ongkos angkut ditambahkan dengan besaran maksimal untuk masing-masing titik serah. 

Dengan langkah yang ada tentunya pengembangan biodiesel di Indonesia akan bisa berjalan sesuai dengan rencana yang ada. Biodiesel ini memanfaatkan kualitas solar yang semakin baik dan menjadi andalan dalam mengatasi kebutuhan BBM di Indonesia.