Masjid KH Muhammad Sadjid Jadi Persinggahan Para Musafir

KORANRADARKAUR.ID – Masjid KH Muhammad Sadjid di Tangerang, Kutai Kartanegara jadi persinggahan para musafir.

Masjid berdiri megah dan kokoh terletak di pingggir jalan lintas Kartanegara dengan berwarna dinding hijau dan kuning ini merupakan persinggahan para musafir.

Masjid yang mendapat predikat terbaik ramah dhuafa dan musafir dari Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2024 lalu dan patut dijadikan contoh masjid yang ada di Indonesia.

Dengan masjid bersih dan indah akan membuat para musafir lebih senang untuk singgah dalam menjalankan kewajiban sebagai umat islam.

Walau masjid bangunan belum begitu megah namun kebersihan paling diutamakan supaya jamaah dan para musafir akan lebih beta untuk singgah dalam menjalankan kewajibannya.

BACA JUGA:Masjid Al-Manar Cocok Untuk Musafir dan Bisa Menikmati Wisata Pasar Bawah

BACA JUGA:Masjid Al-Hazanah Megah, Sering Jadi Persinggahan Musafir dari Pagar Alam

Sementara Masjid KH Muhammad Sadjid sudah berdiri megah dan begitu nyaman untuk para jamaah begitu juga para musafir lebih suka singgah ketika berperjalanan jauh.

Dikutip dari laman kutai.inews.id, Masjid KH Muhammad Sadjid begitu nyaman untuk para musafir sehingga masjid yang elok dan bersih ini mendapat perdikat terbaik dari Kemenag di Kutai Kartanegara.

Ini harus menjadi contoh bagi masjid yang lain dalam memberikan pelayanan terbaik untuk para musafir.

Karena sudah menjadi suatu kewajiban sebagai umat islam dalam memberikan pelayanan agar para musafir nyaman menjalankan salat di masjid tempat persinggahannya.

Bahkan dengan adanya tempat beristirahat yang tepat membuat para musafir akan lebih senang ditambah lagi masjid ada tempat menginap yang nyaman.

Ketua Takmir Masjid KH Muhammad Sadjid Syamsul Maarif mengatakan, masjid ini mengutamakan pelayanan untuk para pengunjung masjid juga para musafir dan dhuafa yang singgah.

Karena mereka dalam perjalanan jauh tentu dengan singgah di masjid ingin lebih nyaman dan begitu bahagia dalam menjalankan salat karena merupakan kewajibannya yang tak bisa ditinggalkan.