Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Toyota Bantu Nissan, Seperti Apa Kemitraan yang Sepakati?

PT Nissan yang mengalami masalah keuangan dan akan mendapatkan bantuan-sumber foto: Koranradarkaur.id-

koranradarkaur.id - PT Nissan saat ini benar-benar mengalami kendala finansial, untuk mengatasi masalah tersebut kemungkinan besar Toyota akan membantu karena hingga saat ini pihak Honda belum mendapatkan kata sepakat dalam membantu Nissan mengatasi masalah yang ada.

Nissan saat ini masih diambang kesulitan, dalam mengatasi hal itu Toyota menawar bantuan dengan berbagai bentuk kemitraan.

Mungkin kah hak itu terjadi karena Toyota salah satu perusahan terbesar di dunia dan memiliki saham yang cukup banyak.

Merger Nissan dengan Honda menemui jalan buntu. Keduanya tidak mencapai kata sepakat. Nissan masih diambang kesulitan. Denga begitu Toyota menawarkan bantuan kepada Nissan.

Yang mana saat ini Toyota sudah berbicara dengan Nissan tentang beberapa bentuk kemitraan.

BACA JUGA:Nissan Leaf Two-Toned Harga Termahal, Berikut Harga Mobil Nisan Terbaru

BACA JUGA:Kabin Lebih Luas, Kursi Lebih Banyak, Nissan Serena Bagus untuk Mobil Keluarga

Setelah negosiasi antara Nissan dan Honda gagal mencapai satu suara, seorang eksekutif Toyota menghubungi Nissan untuk menawarkan dukungan.

Namun hingga saat ini, tidak satu pun dari dua merek Jepang ini mengeluarkan pernyataan resmi. Juru bicara untuk kedua perusahaan itu tidak berkomentar.

Toyota sebagai raksasa otomotif di dunia punya beberapa saham di berbagai merek Jepang, antara lain 20 persen di Subaru, 5,1 persen di Mazda, 4,9 persen di Suzuki, dan 5,9 persen di Isuzu

Setelah gagal bernegosiasi dengan Honda, Nissan menunjuk CEO baru di Ivan Espinosa dan menyusun rencana masa depan mulai dari penghematan biaya yang agresif melalui pemotongan pekerjaan, penutupan pabrik, dan menghentikan pekerjaan jangka panjang.

Kondisi keuangan Nissan juga kurang stabil. Kisi-kisi keuangan untuk tahun fiskal 2024. Nissan mengalami kerugian bersih antara 700-750 miliar yen atau sekitar Rp 82-88,2 triliun selama periode tersebut.

Nissan menyebut hal ini disebabkan oleh perubahan peta persaingan, penurunan penjualan hingga adanya restrukturisasi perusahaan. Angka tersebut menandai kerugian terbesar dalam sejarah perusahaan. 

Sebelum Nissan mengalami masa sulit juge sebelumnya ada Mitsubishi yang mengalami hal yang sama.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan