Kenal Lebih Dekat Yuk dengan Pahlawan Nasional Perempuan Asal Bengkulu, Intip Peninggalannya Kepada Indonesia
Pahlawan nasional perempuan asal Bengkulu.-Sumber foto: koranradarkaur.id-
1. Menjahit bendera merah putih saat mengandung anak pertama
Fatmawati sudah aktif dalam organisasi sejak masih muda. Selain itu, dia seorang siswa HIS dan dicatat sebagai pengurus organisasi perempuan Muhammadiyah Nasyiatul Ausyiah di Bengkulu.
Sebagai istri proklamator Indonesia, Fatmawati sering bergabung dengan Soekarno dalam berbagai upaya untuk memerdekakan Indonesia dari penjajah.
BACA JUGA:Parfum Murah Ada di Alfamart, Morris Lifestyle Urutan Teratas
Fatmawati menjahit bendera Merah Putih saat dia hamil anak pertamanya, yang sekarang menjadi bendera pusaka.
Pada 17 Agustus 1945, bendera itu dikibarkan setelah Soekarno dan Hatta menyatakan kemerdekaan Republik Indonesia.
Saat ini, bendera pusaka sudah tidak dikibarkan karena usianya sudah tua dan disimpan di Monumen Nasional Indonesia di Jakarta.
2. Dapur umum untuk Barisan Berani Mati yang mempertahankan Sang Merah Putih
Fatmawati tidak hanya berjasa dalam menjahit bendera Merah Putih. Tidak lama setelah Soekarno dan Hatta mengumumkan kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno membentuk Barisan Berani Mati untuk melindungi Sang Merah Putih.
BACA JUGA:Jelang Kualifikasi Piala Asia, Timnas Indonesia U-20 Mendapatkan Tambahan 3 Pemain Bintang
Rumah Soekarno dan Fatmawati di Jalan Pegangsaan Timur 56 penuh sesak oleh semua orang yang ingin melindungi bendera merah putih.
Mulai dari anak-anak hingga orang tua bahkan para perempuan yang datang sambil menggendong anak mereka.
Saat itu, Jepang sangat ketat mengawasi gerak gerik Soekarno dan para pejuang lainnya, jadi mereka sukarela menjaga bendera Merah Putih dari ancaman.
Ketika masa-masa genting proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Fatmawati juga menjaga dan merawat Soekarno yang tengah sakit.
3. Nama Fatmawati diabadikan sebagai nama rumah sakit dan bandara