Jelang Pilkada, Kapolsek Nasal Ajak Warga Patroli
Jaga keamanan jelang Pilkada Kapolsek Muara Nasal Iptu Susanto, S.Ikom ajak Gencar Patroli--
NASAL - Dalam rangka menjaga situasi keamanan menjelang Pemilihan Umum Kepada Daerah (Pilkada) 2024.
Kapolsek Muara Nasal Iptu Susanto, S.Ikom meminta seluruh lapisan masyarakat menggencarkan patroli di lingkungannya masing-masing mulai malam ini (Selasa malam,red).
Siskamling menurutnya, merupakan salah satu pendeteksi kejahatan di lingkungan masyarakat dan ujung tombak keamanan lingkungan.
BACA JUGA:5 Posisi Jabatan Gaji Tinggi, Penghasilannya Fantatik
"Mendekati Pilkada ini mari sama-sama, jaga kamtibnas. Bagi desa siskamlingnya tidak aktif ayo aktifkan kembali. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat kami butuh peran serta masyarakat dan seluruh lapisan yang ada di Kecamatan Nasal tanpa terkecuali," kata Kapolsek Muara Nasal Iptu Susanto, S.Ikom.
Lanjutnya, tidak hanya Siskamling, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk mengenali berita dan konten hoax yang tersebar di sosial media.
BACA JUGA:Pesiunan TNI dan Polri Maju Pilkada 2024, Simak Namanya
Menjelang Pemilu berita atau konten hoax hingga ujaran kebencian sering terjadi.
Sebagai masyarakat harus bijak dalam melihat hal seperti itu, agar tidak termakan informasi hoax.
"Informasi hoax, ujaran kebencian dan informasi negatif lainnya. Menjelang Pemilu tidak bisa dihindari, tetapi bisa ditanggapi dengan bijak. Sebagai masyarakat kita harus paham mana yang fakta dan mana yang hoax," ujarnya.
Terpisah, Bupati Kaur H Lismidianto, SH, MH melalui Camat Muara Nasal Erliza Feryanti, S.IP, M.Si mengatakan, jika konten hoaks tersebar secara intensif di ruang digital, maka dampaknya bisa mengaburkan realitas.
BACA JUGA:SMKN 3 Kaur Aktif KBM, Pesan Kepsek untuk Guru dan Siswa
Karena apa yang disampaikan melalui ruang digital tersebut palsu atau tidak sesuai fakta.
Untuk itulah masyarakat dianjurkan mengenali berita fakta dan palsu. Bukan hanya itu, dampak lain dari palsunya informasi bisa terjadi perpecahan antar warga hingga saudara karena beda pandangan politik.