Jadi Tempat Maksiat, Warga Sarankan Stadion Mini Dibongkar
ROHIDI/RKa -- SARANG MAKSIAT : Bangunan Stadion Mini di Desa Kota Padang Kecamatan Manna diduga dijadikan tempat maksiat, Kamis (7/12).--
BENGKULU SELATAN (BS) - Setelah viral karena pemberitaan Stadion Mini di Desa Kota Padang Kecamatan Manna ya g diduga jadi sarang tindakan maksiat oleh oknum. Bahkan, warga sekitar stadion meminta agar bangunan tersebut dibongkar saja.
Mendapat tanggapan serius dari DPRD Kabupaten BS. Bahkan, dewan memberikan beberapa saran terhadap bangunan yang telah menguras keuangan negara hingga Rp 800 juta lebih tersebut.
Seperti disampaikan Ketua Komisi III DPRD BS Dodi Martian, S.Hut, MM yang mengatakan, sudah seharusnya bangunan tersebut diserahterimakan kembali kepemilikan aset dari provinsi ke kabupaten. Dodi tidak ingin bangunan tersebut malah dijadikan tempat penyakit masyarakat (Pekat).
Dodi juga meminta, agar pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) harus proaktif. Mereka jangan hanya menunggu. Harus segera bersurat ke provinsi agar segera menyerahkan kepemilikan aset stadion ini menjadi tanggung jawab kabupaten.
"Kalau saya dengar stadion mini ini menjadi tempat tongkrongan. Faktornya mungkin karena kurangnya penerangan. Sehingga, mereka (para oknum, red) merasa stadion mini ini lokasi yang pas dan nyaman untuk jadi tempat tongkrongan. Untuk itu, saya harap OPD terkait bisa memasang lampu sebagai penerangan," kata Dodi.
Ditegaskan Ketua, agar bangunan tersebut kembali difungsikan sebagaimana mestinya, maka penyerahan aset harus segera dilakukan. Sebab, jika dibiarkan berlarut-larut, justru bangunan akan benar-benar disalahgunakan oleh para oknum tersebut.
Sebab, jika aset bangunan sudah dikembalikan ke kabupaten atau ke pemerintah desa, maka perawatan, menjaga serta memanfaatkan aset tersebut bisa sesuai dengan fungsinya.
"Kalau bisa sekalian Satpol-PP melakukan razia rutin di lokasi tersebut. Juga, ditempat lain yang biasanya menjadi lokasi tempat favorit oknum melakukan pekat. Sayang kan, kalau bangunan dengan biaya yang fantastis namun dibiarkan sia-sia," pungkas Dodi. (roh)