Kebiasaan Buruk “Mising Idar” Harus Dihilangkan, Karena Jadi Penyebab Utama Stunting di Bengkulu Selatan

STUNTING: Camat Kedurang Inbima Kasiri, S.Pt, M Ling saat melakukan rapat mengenai pengentasan kasus stunting, Selasa 28 Mei 2024. Sumber foto: ROHIDI/RKa --

BENGKULU SELATAN (BS) - Pemkab BS terus berupaya mengentaskan kasus stunting di seluruh Kabupaten BS.

Salah satunya yakni, mengingatkan agar tidak ada lagi masyarakat “mising idar” alias Buang Air Besar (BAB) sembarangan.

Mengingat, pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan.

Bahkan, kebiasaan buruk BAB sembarang juga jadi penyebab utama kasus stunting di BS.

BACA JUGA:Deadline Agustus 2024, Baru 6 Dewan Kaur Lunasi TGR, Ini Daftar Lengkapnya

Untuk itu, perilaku hidup sehat di pedesaan yang semula masih kental dengan BAB sembarang tempat diharapkan mampu dibenahi dengan meningkatkan kualitas sanitasi yang ada.

"Salah satunya kami di Kecamatan Kedurang ini masih ada masyarakat yang ekonominya mampu, tapi enggan membuat WC. Mereka tetap BAB sembarangan," ujar Camat Kedurang Inbima Kasiri, S.Pt, M Ling.

Bahkan, lanjut Camat, di Kecamatan Kedurang masih ada 4 desa yang belum dinyatakan Desa Open Defecation Free (ODF) atau Stop BAB Sembarangan.

Adapun, ke-4 desa tersebut diantaranya, Desa Lawang Agung, Durian Sebatang, Muara Tiga Ilir dan Desa Muara Tiga.

BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Raih 7 Kali WTP Berturut-Turut, Dewan : Jangan Terlena, Tindaklanjuti Rekomendasi BPK

"Budaya buang air besar sembarangan ini wajib dirubah dengan tujuan untuk kualitas hidup yang lebih sehat," jelasnya.

Masih kata Camat, dari 4 desa yang belum ODF tersebut. Setiap masing-masing desa tersebut ada 20 persen rumah milik warga yang tidak memiliki WC dan masih melakukan BAB sembarangan.

"Tapi, dari informasi yang kami dapat pada tahun 2024 ini, akan ada bantuan pembangunan WC perorangan di Kecamatan Kedurang. Mudah-mudahan ini bisa mengubah kebiasaan buruk masyarakat," demikian Camat.

Pemkab BS terus melakukan berbagai upaya agar masyarakat di daerahnya tidak lagi melakukan kebiasaan perilaku mising idar alias buang air besar (BAB) sembarangan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan