Tanam Perdana Padi Gogo di Bengkulu Selatan, Dihadiri Pejabat Kementan RI, 64 Koptan Terima Bantuan Bibit dan

Staf Khusus Mentan RI, Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, didampingi Sekda BS dan tamu undangan lainnya saat melakukan tanam padi goro di Batu Balai Kecamatan Air Nipis, Kamis 23 Mei 2024.Foto:ROHIDI/RKa--

Mengingat, aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah baik pusat hingga daerah terhadap cadangan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Kita juga harus berterima kasih kepada Presiden (Jokowi, red), di masa akhir jabatan beliau masih berbuat demi kesejahteraan rakyat," beber Sam.

BACA JUGA:Waspada Curnak Jelang Idul Adha, Simak Pesan Penting Kapolres Kaur untuk Pemilik Ternak

BACA JUGA:811 Warga Bengkulu Terserang DBD, 7 Meninggal!

Staf Khusus Mentan melanjutkan, pihaknya sedang mengoptimalisasikan pompanisasi dengan memberikan bantuan pompa serta pipa dan pengoptimalisasi lahan melalui tanam padi gogo.

Penanaman padi gogo ini diperlukan untuk mengatasi El Nino. Sebab perlu tambahan sebanyak 2 juta hektar untuk di seluruh Indonesia dan untuk BS sekitar 35 hektar.

"Menteri Pertanian RI berharap tidak ada sejengkal tanah pun yang tidak dimanfaatkan atau tidak ditanami. Karena kita saat ini sedang krisis pangan," demikian Staf Khusus Mentan RI.

Sekda BS Sukarni Dunip, SP, M.Si menyebutkan, Gertam Padi Gogo merupakan yang perdana pada tahun 2024 di Kabupaten BS. Kegiatan ini juga merupakan Program Penambahan Areal Tanam (PAT) melalui penanaman padi gogo.

BACA JUGA:Drama Thailand A Love Beautiful Ditunda 2 Tahun, Ini Jadwal dan Lokasi Tayangnya

BACA JUGA:Film Thailand How To Make Millions Before Grandma Dies Makin Digandrungi, Jumlah Penonton Mengejutkan

Melalui kegiatan tanam padi gogo menjadi salah satu upaya untuk menutupi kekurangan produksi beras dan berharap pada akhir tahun ini tidak impor beras lagi.

"Pada tahun lalu kita di genjot dengan program tanam padi, jagung dan kedelai (Pajale). Jangan sampai ada lahan yang nganggur dan harus bisa kita manfaatkan untuk di optimalkan guna tanaman pangan," sebut Sekda.

Menurut Sukarni, apabila ketahanan pangan goyah maka suatu daerah atau negara akan terjadi krisis pangan. Maka dampaknya akan berpengaruh terhadap keamanan Nasional.

"Kondisi pangan utamanya beras kerap terdampak dari kemarau yang panjang. Sehingga, negara harus mengimpor beras dari negara luar," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Sukarni juga mengakui, kaalu kebutuhan beras semakin tinggi dan terus meningkat. Hal tersebut dikarenakan perubahan lahan pertanian sawah yang menjadi tanaman pohon sawit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan