Tak Terima Gurunya Dilaporkan Karena Bully Murid, Ini Tanggapan Kepsek SDN 82 Bengkulu Selatan
ROHIDI/RKa DILAPORKAN : Tampak aktivitas di SDN 82 BS sebelum dilaporkan wali murid, Selasa 30 April 2024.--
"Nah itulah, tahu-tahu dia bertindak sendiri, jadi hakim sendiri dia tu. Masyarakat yang tidak tahu dunia pendidikan, menghakimi sendiri. Aku sebenarnya tidak senang," pungkasnya.
Sekedar mengingatkan, tindakan yang dilakukan oleh salah seorang oknum Guru SDN 82 Desa Kembang Seri Kecamatan Pino Raya Kabupaten BS berinisial, Ra sudah sungguh diluar batas wajar.
Pasalnya, dirinya yang selaku tenaga pendidik, justru nekat melakukan perbuatan yang mengarah aksi bullying kepada muridnya sendiri. Parahnya lagi, perbuatan itu dilakukan Ra cuman karena sang murid belum bisa membaca.
BACA JUGA:FINAL! Ustadz Abdul Somad Bakal Isi Tabligh Akbar HUT Bengkulu Selatan, Ini Jadwal dan Lokasinya
Bahkan, yang paling mirisnya lagi, Oknum Guru berinisial Ra tersebut nekat mengatain muridnya, sekaligus orang tua muridnya seperti binat*ng.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Kaur (RKa) di lapangan, seorang murid yang jadi korban asksi buli oleh gurunya sendiri tersebut bernama, Mika (8), yang kini masih duduk dibangku kelas 2 SD.
Orang tua korban, Anggi Edi Saputra (32) warga Dusun Betawae Desa Kembang Seri Kecamatan Pino Raya saat dikonfirmasi Radar Kaur (RKa), Selasa 30 April 2024 membenarkan hal tersebut.
Anggi menceritakan, awal mula kejadian tersebut saat anaknya baru pulang dari sekolah. Namun, pada saat itu anaknya pulang sambil terus menangis.
Karena merasa curiga, sehingga Anggi dan istrinya langsung menanyakan perihal apa yang telah membuat buah hatinya tersebut sampai menangis.
BACA JUGA:19 Atlet Silat Kaur Bertanding di Popda Provinsi Bengkulu, Berikut Nama dan Asal Sekolahnya
Kemudian, dari situlah diketahui kalau anaknya sudah dibuli oleh Oknum Guru berinisial Ra tersebut.
"Anak saya mengakui kalau guru itu (inisial Ra, red) sudah mengatainya kaput alias b*bi dan anj*ng. Guru itu juga mengatakan saya selaku orang tua seperti bag*ng alias b*bi," kata Anggi.
Padahal, lanjut Anggi, persoalan cuman karena hal sepele. Yang mana, pada saat itu guru tersebut sedang mengetes murid-muridnya belajar membaca.
Namun, saat itu kebetulan anaknya masih belum bisa membaca secara lancar. Sehingga, tiba-tiba guru tersebut langsung mengatai anaknya seperti binat*ng.
Padahal, saat itu bukan hanya anaknya saja yang belum bisa membaca. Tapi, murid-murid lain juga banyak yang belum bisa membaca.