Masjid Cheng Hoo Destinasi Wisata Religi Perpaduan Budaya Tiongkok dan Islam, Simak Sejarahnya
Masjid Cheng Hoo yang ada di Palembang Sumatera Selatan.-Sumber foto: paltv.disway.id-
Selain itu, Masjid yang dibangun dengan perpaduan unsur Cina, melayu, dan nusantara ini sudah menyelesaikan beberapa bagian masjid seperti rumah imam, pagar sekeliling, dan mengaktifkan Tempat Pendidikan Al-Quran untuk anak-anak secara gratis.
Pembangunan masjid ini diawali dengan peletakkan batu pertama 2003. Modal awal pembangunan masjid itu sekitar Rp 150 juta dari hasil kumpul-kumpul PITI.
Tanah tempat masjid berdiri merupakan hibah dari pemerintah daerah dan baru diresmikan pada 2006. Sehingga keberadaan Laksamana Cheng Ho tak dipisahkan dari Palembang.
BACA JUGA:Takut Telalu
BACA JUGA:Beasiswa untuk PNS, TNI dan Polri, Ini 3 Jenis Beasiswa yang Dibuka LPDP Tahun 2024
Sejak melakukan pelayaran mengelilingi dunia, Cheng Ho sempat tiga kali datang ke Palembang. Sosok Cheng Ho adalah seorang kasim muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok berkuasa tahun 1403-1424, kaisar ketiga dari Dinasti Ming.
Dia bernama aslinya adalah Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao, berasal dari Provinsi Yunnan. Ketika pasukan Ming menaklukkan Yunnan, Cheng Ho ditangkap dan kemudian dijadikan orang kasim.
Ia adalah seorang bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han, namun beragama Islam.
Alam penyebaran Islam di Indonesia, selain dilakukan para pedagang dari Arab dan sekitarnya, ternyata para pedagang asal Tionghoa ikut berperan menyebarkan Islam di daerah Palembang.
Tentunya terbukti dari filosofi tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa masyarakat Palembang memiliki banyak budaya, suku, golongan dan agama yang saling berhubungan baik dan sama-sama dapat memajukan kota Palembang.