Islam Sejak era Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia Hingga DKI Jakarta

Masjid Al-Alam Marunda yang disebut pula Masjid 'Pitung' berdiri sejak abad Ke-17 di Pesisir Jakarta. -Sumber gambar: nu.or.id-

Selanjutnya penyebaran Islam juga dilakukan oleh para menak Pajajaran yang telah memeluk Islam, serta para pendatang baik dari wilayah Nusantara lainnya maupun para pedagang muslim asal Cina, Gujarat, atau Arab.

Menurut penulis sejarah Jakarta Adolf Heuken, masjid tertua di Jakarta yang saat ini masih berdiri ialah Masjid Al-Anshor yang terletak di Jl. Pengukiran II, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat Masjid ini dibangun pada pertengahan abad ke-17 oleh komunitas Khoja, yaitu para pedagang muslim India.

2. Jayakarta

Pada tahun 1527, Kesultanan Demak mengalahkan Kerajaan Sunda dan menjadikan wilayah Sunda Kelapa sebagai bagian dari kesultanan.

Kesultanan Demak kemudian mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang berarti kota kemenangan. 

BACA JUGA:TAK BOLEH NYICIL! Seluruh Perusahaan Wajib Bayar THR Karyawan H-7 Lebaran, Ada Keluhan Lapor ke Posko Pengadua

Pada tahun 1529, Kesultanan Banten yang berada di barat Jayakarta mulai memperluas wilayah kekuasaannya ke timur dan memasuki Jayakarta.

Pada tahun 1570, Kesultanan Banten membangun benteng di muara Ciliwung yang kemudian dinamakan Benteng Speelwijk.

Di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Kesultanan Banten semakin kuat dan memperluas kekuasaannya ke seluruh wilayah Jayakarta.

Islam semakin berkembang di Jayakarta dan menjadi agama mayoritas di sana. Beberapa masjid dan makam ulama dibangun di Jayakarta sebagai pusat ibadah dan dakwah Islam.

BACA JUGA:Penyaluran Bansos Distop, Jelang Pilkada 2024, KPK Ungkap Alasannya

BACA JUGA:Dua Spesies Baru Rafflesia Hanya Mekar di Bengkulu, Salah Satu Ditemukan di Kaur, Namanya Keren

3. Batavia

Pada tahun 1619, VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda berhasil merebut Jayakarta dari tangan Kesultanan Banten.

VOC kemudian mengubah nama Jayakarta menjadi Batavia dan menjadikannya sebagai pusat pemerintahan kolonial Belanda di Nusantara. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan