WADAW! Ada Kondom Bekas Pakai dan Botol Miras di Stadion Mini

ROHIDI/RKa -- TUNJUKKAN : Tampak masyarakat setempat menunjukkan kondom bekas pakai dan beberapa bekas botol miras yang berserakan di bawah Stadion Mini Kayu Kunyit, Selasa (21/11).--

BENGKULU SELATAN (BS) - Setahun lebih Stadion Mini Lapangan Kayu Kunyit Desa Kota Padang Kecamatan Manna selesai dibangun pada akhir tahun 2022 silam. Hingga saat ini bangunan yang menguras APBD Provinsi Bengkulu senilai Rp 800 juta tersebut tak kunjung diresmikan, Selasa (21/11). Mirisnya lagi, akibat bangunan yang terkesan dibiarkan terbengkalai tersebut. Sehingga, disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Pantauan Radar Kaur (RKa) di lapangan, sejak beberapa waktu terakhir bangunan ini menjadi sorotan masyarakat setempat. Hal itu lantaran tempat yang seharusnya menjadi lokasi olahraga itu diduga disalahgunakan untuk tempat maksiat dan mabuk-mabukan. Bahkan, masyarakat menemukan beberapa kondom bekas pakai hingga bekas botol minuman keras (Miras) di lokasi Stadion Mini tersebut.

Ade (32) warga Desa Lubuk Sirih Ilir Kecamatan Manna yang rumah dekat Stadion Mini Kayu Kunyit mengakui hal tersebut. Menurut Ade, kondisi Stadion Mini ini sejak selesai dibangun memang belum difungsikan sebagaimana mestinya. Hanya saja, akses masuk lancar karena gerbang pagar selalu terbuka. Sehingga, orang-orang yang tidak bertanggungjawab bebas keluar masuk ke lapangan tersebut.

Lebih memperihatinkan lagi, nampak di bagian bawah tribun penonton banyak ditemukan bekas alat kontrasepsi berupa kondom habis pakai, kemasan obat batuk jenis Komix, bekas pil Samcodin hingga botol miras. Sementara di dalam toilet stadion dipenuhi bekas minuman kemasan yang menumpuk dan sangat tidak enak dipandang.

"Ya, memang sejak gerbang stadion dibuka, banyak muda mudi yang bebas keluar masuk ke dalam. Apalagi saat malam hari, banyak yang nongkrong di dalam stadion hingga larut malam. Padahal, di dalam stadion itu sangat gelap, tapi mereka betah di dalam sana. Entah, tidak tahu apa yang mereka lakukan," ungkap Ade.

Lebih lanjut Ade, bukannya tidak diperingatkan, dirinya mengaku jika warga sekitar lokasi sudah beberapa kali menghampiri muda mudi yang nongkrong di stadion itu, kemudian diberikan peringatan agar tidak nongkrong di dalam stadion saat malam hari. Namun, peringatan tidak diindahkan, bahkan ada muda mudi yang terkesan mengintimidasi.

"Mereka itu kebanyakan keras kepala, diingatkan justru marah-marah dan mengancam. Karena tak ingin ribut, kami terpaksa menjauh dan menjadi cuek," sebutnya.

Terpisah, Kades Kota Padang Kecamatan Manna, Lipyan Syaharjoni mengaku, memang sampai saat ini Stadion Mini Lapangan Kayu Kunyit belum diresmikan. Padahal, bangun tersebut sudah lama selesai. Jika bangunan tersebut dibiarkan terus seperti itu, bukan tidak mungkin nantinya rusak tak terpakai. Untuk itu, pihaknya berharap, agar yang bersangkutan yakni Dispora Provinsi Bengkulu agar segera meresmikan bangunan itu dan sekaligus penyerahan aset. Sehingga, nantinya lapangan dapat kembali digunakan oleh masyarakat untuk aktivitas olahraga.

"Sampai kini kami belum menerima informasi kapan Stadio Mini Lapangan Kayu Kunyit akan diresmikan. Padahal, proyeknya sudah selesai sejak akhir tahun 2022 lalu," ujar Kades.

Sementara itu, Sekretaris Dispora BS Syopian Ansori, M.Pd mengungkapkan, jika pihaknya belum menerima laporan secara resmi terkait stadion mini yang diduga dijadikan lokasi mesum para remaja. Hanya saja, dirinya memastikan akan menindaklanjuti laporan dan bakal bekerjasama dengan berbagai pihak guna mengantisipai tindak negatif di lingkungan stadion tersebut.

"Jujur saya baru tahu informasinya saat ini. Memang sejauh ini status kepemilikan Stadion Mini Kayu Kunyit masih milik Provinsi Bengkulu. Jadi kami belum terlalu aktif meninjau stadion itu," ungkapnya.

Syopian menegaskan, jika nanti benar terjadi bahwa Stadion Mini sering digunakan untuk perbuatan negatif. Maka secara langsung Dispora BS akan mengambil tindakan. Dispora akan menggandeng pihak Kecamatan Manna, Koramil hingga Polsek Manna bakal mengadakan pertemuan untuk mencari solusi yang tepat.

"Kalau nanti status hibah bangunan sudah selesai, kami akan lebih mudah bertindak. Entah nanti gerbangnya akan digembok, atau kami berikan penerangan di dalam stadion agar para remaja tidak lagi melakukan tindak amoral," pungkasnya. (roh)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan