Sejarah Masuknya Islam di Jambi ; Berawal dari Sriwijaya, Hingga Berdirinya Kesultanan Jambi
Rumah batu diyakini masyarakat Provinsi Jambi menjadi jejak sejerah kesultanan Jambi. -Sumber gambar: Viva.co.id-
RADAR KAUR - Penduduk Jambi mayoritas memeluk agama Islam. Dari total jumlah penduduk 3,5 juta jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2021. 95 persen diantaranya memeluk agama Islam.
Jika berbicara tentang masuknya ajaran Islam di tempat tersebut. Melansir laman an-nur.ac.id, Senin 18 Maret 2024.
Agama Islam telah ada di Jambi sejak masa kerajaan Sriwijaya di abad ke-7.
Itu terus berkembang hingga berdirinya kesultanan Jambi yang bercorak Islam di abad ke 16.
BACA JUGA:JANGAN SEDIH DULU! Kades dan Perangkat Masih Berpeluang dapat THR 2024, Butuh Rp 1,6 Triliun
BACA JUGA:Pakar Hukum Tata Negara Tidak Mempersalahkan Siapa Presiden Menang di Pemilu 2024, Ini Penjelasannya
Kemudian ada beberapa teori tentang masuknya agama Islam di daerah tersebut.
Teori pertama, Islam masuk ke Jambi dibawa oleh seorang saudagar Arab yang bernama Ahmad Salim, yang sekarang dikenal dengan julukan Datuk Paduka Berhala.
Ia menikah dengan Putri Selaro Pinang Masak, anak dari Raja Baremah dari Kerajaan Pagaruyung.
Mereka memiliki empat orang anak yang menjadi leluhur dari raja-raja Kesultanan Jambi.
BACA JUGA:MENGEJUTKAN! 2 Warga Bengkulu Selatan MD Akibat DBD, RSUD Dipenuhi Pasien DBD
BACA JUGA:PKS Akan Usung Anies Baswedan Cagub DKI Jakarta Pilkada 2024
Sedang teori kedua, Islam masuk ke Jambi dibawa oleh para pedagang dan ulama dari Persia yang berdagang di Selat Malaka.
Mereka menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat pesisir dan pedalaman.