Akibat Pendangkalan Alur Pulau Baai, Distribusi BBM Diwacanakan Dialihkan ke Pelabuhan Linau

Reporter: Saprian |

Editor: Dedi Julizar` |

Selasa , 15 Apr 2025 - 19:40

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu Doni Suabuana menjelaskan tentang Pelabuhan Linau, Selasa, 15 April 2025. Sumber foto: koranradarkaur.id--

BENGKULU - Usai audiensi bersama Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Selasa 15 April 2015.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu Doni Suabuana menyampaikan sejumlah poin penting di pertemuan tersebut.

Bahkan salah satunya membahas persoalan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Pertashop yang saat ini mengalami kendala akibat pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai.

Menurut Doni, permasalahan utama yang dihadapi pengusaha Pertashop adalah terhentinya pasokan BBM.

Hal itu berdampak langsung pada kelancaran penjualan dan distribusi ke masyarakat.

“Tadi disampaikan teman-teman asosiasi bahwa mereka terkendala penjualan BBM karena pasokan yang terhenti. Tapi kita juga harus memahami karena kondisi alur pelabuhan yang masih berproses untuk dilakukan pengurukan,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat ini diharapkan ada progres signifikan dalam pengerukan alur.

Agar kapal tanker dapat kembali bersandar dengan lancar.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan telah melakukan pertemuan dengan General Manager Pertamina Regional Palembang untuk membahas alternatif solusi distribusi.

Salah satu wacana yang mengemuka adalah pemanfaatan Pelabuhan Linau di Kabupaten Kaur sebagai titik sandar alternatif untuk kapal pengangkut BBM.

Hal ini menjadi pertimbangan karena Pelabuhan Pulau Baai saat ini tidak dapat digunakan secara optimal.

“Kalau di Pulau Baai, kapal tankernya tidak bisa sandar langsung. Jadi mereka hanya bisa menunggu di tengah laut,” jelasnya.

akibat pendangkalan alur pulau baai, distribusi bbm diwacanakan dialihkan ke pelabuhan linau                            bengkulu - usai audiensi bersama himpunan pertashop merah putih indonesia (hpmpi), selasa 15 april 2015.
kepala dinas energi dan sumber daya mineral (esdm) provinsi bengkulu doni suabuana menyampaikan sejumlah poin penting di pertemuan tersebut.
bahkan salah satunya membahas persoalan distribusi bahan bakar minyak (bbm) ke pertashop yang saat ini mengalami kendala akibat pendangkalan alur di pelabuhan pulau baai.
menurut doni, permasalahan utama yang dihadapi pengusaha pertashop adalah terhentinya pasokan bbm.
baca juga:mengejutkan! gubernur berencana ganti sekwan dewan, ada apa ya? ini penjelasannya 
hal itu berdampak langsung pada kelancaran penjualan dan distribusi ke masyarakat.
“tadi disampaikan teman-teman asosiasi bahwa mereka terkendala penjualan bbm karena pasokan yang terhenti. tapi kita juga harus memahami karena kondisi alur pelabuhan yang masih berproses untuk dilakukan pengurukan,” ujarnya.
ia menambahkan, dalam waktu dekat ini diharapkan ada progres signifikan dalam pengerukan alur.
agar kapal tanker dapat kembali bersandar dengan lancar.
baca juga:wujudkan program kla di kaur, gusril pausi: kebutuhan anak harus tercukupi
sementara itu, gubernur bengkulu helmi hasan telah melakukan pertemuan dengan general manager pertamina regional palembang untuk membahas alternatif solusi distribusi.
salah satu wacana yang mengemuka adalah pemanfaatan pelabuhan linau di kabupaten kaur sebagai titik sandar alternatif untuk kapal pengangkut bbm.
hal ini menjadi pertimbangan karena pelabuhan pulau baai saat ini tidak dapat digunakan secara optimal. 
“kalau di pulau baai, kapal tankernya tidak bisa sandar langsung. jadi mereka hanya bisa menunggu di tengah laut,” jelasnya.
baca juga:cpns dan pppk kaur segera terima sk, cek di sini jadwal pembagiannya!
pertamina saat ini tengah mengkaji beberapa opsi, termasuk menghitung pembiayaan dan perizinan.
salah satu skema yang sedang dipertimbangkan adalah pemasangan pipa dari tengah laut menuju terminal darat agar kapal tanker tidak perlu masuk ke alur yang dangkal.
namun, menurut doni, rencana ini masih dalam tahap wacana dan belum dikaji secara teknis.
“semuanya sedang dikaji, termasuk biaya dan perizinannya. pak gubernur memberikan respon positif dan siap mendukung dari sisi insentif maupun percepatan perizinan,” tambahnya.
baca juga:menjadi nasabah bank bengkulu, ikut berperan bangun daerah 
ia juga mengkritisi lambannya respons dari pihak pelindo selaku operator pelabuhan terkait proses pengerukan. 
“kalau pelindo tidak segera memberi solusi konkret, tentu pelaku usaha akan mencari alternatif lain. ini soal bisnis, tidak bisa dibiarkan terganggu karena satu pihak tidak bergerak cepat,” tegas doni.
sementara distribusi bbm saat ini masih mengandalkan jalur darat dari lampung dan wilayah lain.
namun biaya logistiknya disebut sangat tinggi, bahkan mencapai rp 500 juta per hari.
baca juga:perkuat resiliensi masyarakat adat di tengah pembangunan yang merusak
hal ini menjadi beban berat bagi pertamina dan juga berisiko pada stabilitas pasokan bbm di bengkulu.
“skema darat masih jadi tumpuan utama. tapi ke depan kita berharap ada solusi permanen, baik dari sisi pelabuhan alternatif maupun infrastruktur seperti pipanisasi. kita mendorong semua pihak untuk bekerja sama lebih serius,” tutup doni.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Kaur, Rabu 16 April 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan