SEDIH! Jalan Menuju TPI di Pino Raya Putus Total, Simak Peyesalan Nelayan ke Pemerintah

ROHIDI/RKa PUTUS TOTAL: Tampak Jalan Sentral Produksi menuju TPI Mengkudum Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya putus total akibat abrasi sungai, Kamis 29 Februari 2024.--

BENGKULU SELATAN (BS) - Banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten BS belum lama ini menimbulkan dampak buruk. Banyak fasilitas umum, seperti jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan parah.

Seperti contohnya, Jalan Sentral Produksi (jsp) menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mengkudum Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya. JSP ini putus total akibat banjir bandang.

BACA JUGA:Lama Ditunggu, Akhirnya Luas Dapat Program Pembangunan

Putusan jalan tersebut tidak lain akibat dampak abrasi, karena Air Sungai Pino yang mengalami banjir bandang beberapa waktu lalu.

Mengejutkannya, nelayan menyebut putusnya badan jalan menuju TPI karena kurangnya kepedulian pemerintah kepada nelayan, Khususnya nelayan Pantai Mengkudum.

Ketua Nelayan TPI Mengdukum Sis Sony (36) warga Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya mengungkapkan, kekesalannya dengan abainya pemerintah dengan masyarakat, terutama nelayan.

BACA JUGA:SDN 69 Kaur Aktif Kegiatan Pramuka

"Inilah salah satu bukti gagalnya pembangunan daerah Bengkulu Selatan. Jalan ini sudah lama terdeteksi akan putus dan abrasi. Tapi pemerintah malah diam saja," kesalnya.

Sony menambahkan, pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan usulan pembangunan dinding penahan di bahu jalan. Namun, sampai detik ini tidak ada respon.

"Sudah beberapa kali diusulkan. Namun, setelah putus, apakah pemerintah puas dengan kondisi ini," bebernya.

BACA JUGA:INGAT! Jangan Selewengkan Bantuan Sosial, Bupati BS: Itu Untuk Bantu Ekonomi Warga

Terputusnya akses menuju TPI Mengkudum tidak hanya membunuh aktivititas nelayan. Namun, semua kegiatan masyarakat yang bergantung di Pantai Pino Guntung juga terhambat.

Mengingat, masyarakat di Kecamatan Pino Raya khususnya banyak bergantung mencari rezeki di Pantai tersebut. Mulai dari mencari kayu bakar, batu hias, maupun pencari kepiting pantai.

"Jadi kami tidak lagi salut dengan pemerintah. Harusnya pemerintah hadir saat potensi rusaknya fasilitas, bukan malah sibuk survei ketika fasilitas ini sudah rusak," ujarnya seraya menyindir.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan