Benih Ikan Nilem Ditebar Dinas Perikanan, Inilah Tebat Lokasi Percobaan Destinasi Wisata Baru
Benih ikan nilem ditebar Dinas Perikanan di lima titik perairan di berbagai kecamatan, Senin 1 Desember 2025-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-
BENGKULU SELATAN (BS) - Pemkab BS kembali menunjukkan komitmen dalam memperkuat sektor perikanan dan pengelolaan sumber daya air melalui program restocking ikan di sejumlah tebat.
Dinas Perikanan melaksanakan kegiatan 33 ribu benih ikan nilem ditebar di lima titik perairan di berbagai kecamatan.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi awal untuk mengoptimalkan potensi perairan darat di daerah tersebut, sekaligus mengukur kecocokan ikan nilem terhadap habitat lokal sebelum dilakukan perluasan budidaya.
BACA JUGA:Stok Benih di Pusat Jadi Kendala, Usulan Bantuan Benih Jagung Bengkulu Selatan Belum Direalisasi
BACA JUGA:Sekitar 20-25 Persen Benih Kelapa Sawit Palsu Beredar, Petani Harus Selektif
Kegiatan penebaran benih dilakukan secara simbolis oleh Bupati BS H Rifai Tajuddin, S.Sos yang turut hadir dan memimpin langsung proses pelepasan benih di salah satu tebat.
Rifai menegaskan, program ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan sebuah uji coba terarah yang akan dipantau secara intensif selama tiga bulan ke depan.
Hasil evaluasi nanti akan menjadi penentu apakah ikan nilem layak untuk dibudidayakan secara masif atau perlu diganti dengan jenis lain yang lebih adaptif.
BACA JUGA:Petani Diminta Kembangkan Benih Padi Inpari 32, Ini Keunggulannya
BACA JUGA:Tiba Musim Tanam, Senangnya Warga Muara Dua Dapat Benih Padi Unggul 6 Kwintal
“Kita akan lihat bagaimana perkembangan benih ini selama masa uji coba. Bila pertumbuhannya optimal dan tingkat adaptasinya baik, tentu akan kita lanjutkan dengan penebaran berikutnya. Jika ternyata kurang cocok, kita tidak akan memaksakan, jenis ikan bisa kita sesuaikan kembali,” tegas Rifai.
Ia juga menyebutkan, program pengembangan budidaya ikan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi perikanan, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan ekowisata berbasis perairan.
Menurut Rifai, keberadaan tebat-tebat yang terisi ikan dapat menjadi magnet wisata baru, terutama bagi masyarakat yang mencari alternatif rekreasi keluarga sekaligus edukasi lingkungan.
“Kami berharap keberadaan benih ini bisa tumbuh dengan baik dan dalam jangka panjang menjadikan tebat-tebat ini sebagai ruang wisata baru di Bengkulu Selatan. Jika berkembang seperti yang kita harapkan, kawasan perairan ini bisa menjadi tempat rekreasi umum yang menarik bagi warga maupun pengunjung luar daerah,” ujarnya.