Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Seminggu Petani Nasal Tidak Deres Getah Karet

Petani karet Desa Sinar Banten di Kecamatan Nasal berhenti menderes akibat hujan deras dan kondisi jalan licin, November 2025-Sumber Foto: REGA/RKa-

NASAL – Sudah satu minggu terakhir, para petani karet di Desa Sinar Banten Kecamatan Nasal terpaksa menghentikan aktivitas menderes atau menyadap getah karet.

Akibat curah hujan tinggi yang terus-menerus mengguyur wilayah Kabupaten Kaur. Hujan turun hampir setiap hari, terutama pada pagi dan sore hari waktu yang biasanya digunakan para petani untuk melakukan penyadapan. 

Mustakim (54), salah satu petani karet di Desa Sinar Banten menjelaskan, hujan menjadi kendala utama karena membuat batang karet sulit disadap.

BACA JUGA:Pencarian Petani Kopi Hanyut Dihentikan

BACA JUGA:Sirng Irigasi Macet, Petani Berjuang Agar Lahan Pertanian Tidak Kering

Selain itu, air hujan yang bercampur dengan getah karet menyebabkan hasil kualitas getah menurun drastis.

Getah yang tercampur air tidak bisa dikumpulkan, bahkan tidak memenuhi standar untuk masuk proses pengolahan. 

“Kalau musim hujan, proses penyadapan getah karet sulit dilakukan. Getah karet tidak akan keluar secara maksimal, dan jika pun keluar, tempat penampungannya akan basah terkena air hujan. Akibatnya, getah tidak bisa mengeras dan kualitasnya pasti menurun. Jadi lebih baik kami istirahat dari pada capek dan hasilnya tidak terkumpul” ujarnya.

Tidak hanya itu, kondisi jalur menuju perkebunan juga memburuk akibat hujan deras. Jalan setapak yang biasa dilalui para petani menjadi becek dan licin, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan seperti terpeleset atau jatuh.

Banyak petani harus berjalan kaki cukup jauh menuju kebun, dan situasi tersebut membuat mereka memilih menunggu cuaca membaik ketimbang memaksakan diri dan menghadapi bahaya.

Mustakim mengaku, berhentinya aktivitas penyadapan getah karet selama minggu ini berdampak langsung pada pendapatan petani.

Apalagi sbagian besar petani karet di Desa Sinar Banten bergantung pada hasil sadapan harian untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Tanpa pemasukan dari getah karet, mereka terpaksa berhemat dan mencari cara alternatif untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga sambil menunggu kondisi kembali normal.

“Iya, jelas penghentian aktivitas penyadapan getah karet sangat berpengaruh pada pendapatan kami. Tanpa hasil sadapan, penghasilan sehari-hari kami hilang. Untuk tetap memenuhi kebutuhan rumah tangga, saat ini kami terpaksa menggunakan uang tabungan. Kondisi ini membuat kami harus lebih berhemat sambil menunggu cuaca membaik,” tambahnya.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan