Rehab Gedung Pendidikan Capai Rp 100 M, Disdikbud Bengkulu Selatan Optimis Direalisasikan
Untuk tahun anggaran 2026, daerah telah mengusulkan paket rehab gedung pendidikan capai Rp 100 M (Miliar)-------------
BENGKULU SELATAN (BS) - Pemkab BS kembali mengajukan langkah besar dalam meningkatkan kualitas dunia pendidikan. Untuk tahun anggaran 2026. Daerah telah mengusulkan paket rehab gedung pendidikan capai Rp 100 M (Miliar).
Usulan itu kini sudah resmi masuk dan tercatat dalam sistem Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikdasmen) RI.
Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) BS Lusi Wijaya, M.Pd menyampaikan, proses penyusunan usulan telah melalui tahapan panjang, mulai dari survei lapangan hingga input data ke aplikasi pusat.
BACA JUGA:Dukung Dunia Pendidikan, Kapolres Bengkulu Selatan Resmikan Pembangunan TK Kemala Bhayangkari 28.1
Menurutnya, dokumen yang dimasukkan kini telah berada dalam database Kemendikdasmen, termasuk 60 sekolah yang sudah diverifikasi sementara oleh kementerian.
“Kami sudah memperoleh respons dan bukti validasi dari pihak kementerian. Ini menjadi sinyal positif bahwa usulan rehab sekolah dapat berjalan sesuai harapan. Anggaran yang diajukan pun disesuaikan dengan kebutuhan nyata di lapangan, bukan sekadar perkiraan kasar,” ujar Lusi.
Puluhan satuan pendidikan dari berbagai jenjang masuk dalam daftar prioritas perbaikan, mulai dari TK, SD, SKB, hingga SMP.
BACA JUGA:Wujudkan Dunia Pendidikan Maju dan Bersaing, Wabup BS Minta OPD Tangani Kekurangan Fasilitas
BACA JUGA:Pastikan Fasilitas Pendidikan Layak, Pemkab Bengkulu Selatan Kucurkan Dana Rp 6,6 M
Meski begitu, jumlah SD mendominasi karena tingkat kerusakan dan kebutuhan perbaikannya jauh lebih besar dibanding jenjang lainnya.
“Jumlah SD memang paling banyak di Bengkulu Selatan. Secara otomatis, kebutuhan rehab gedung di jenjang ini juga lebih tinggi. Semua data telah kami unggah melalui aplikasi Khrisna sesuai ketentuan Kementerian,” jelasnya.
Usulan yang mencapai angka fantastis ini menjadi harapan besar bagi banyak sekolah yang selama bertahun-tahun menunggu perhatian lebih dalam hal infrastruktur.
Sejumlah gedung telah mengalami kerusakan pada atap, dinding, ruang belajar, hingga fasilitas penunjang lainnya yang mendesak untuk diperbaiki demi keamanan dan kenyamanan peserta didik.