Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Program Ketahanan Pangan Air Batang Diklaim Untung, Seperti Ini Faktanya

Jagung Ketahanan Pangan Desa Air Batang Kecamatan Nasal, Jumat 14 November 2025. Sumber foto: REGA/RKa--

NASAL – Program Ketahanan Pangan 20 Persen Dana Desa (DD) Desa Air Batang Kecamatan Nasal, menunjukkan hasil positif pada Jumat.

Dengan total anggaran Rp 150 juta, desa mengelola tiga hektare lahan jagung yang tersebar di dua lokasi. 

Dari anggaran tersebut Rp 50 juta dialokasikan untuk biaya tanam hingga panen di masing - masing lokasi, termasuk pembelian bibit, pupuk, pestisida, upah tenaga kerja, waring pagar, pancang, sewa lahan dan kebutuhan lainnya. 

Selain itu, sebesar Rp 30 juta digunakan untuk pengadaan peralatan pertanian seperti traktor, alat penyemprot, dan perlengkapan lainnya, sedangkan Rp 10 juta pembeli alat perontok, upah dan pajak. 

Bendahara Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), Indra, menjelaskan, dari dua lokasi pengelolaan jagung, lokasi pertama sudah mulai dipanen. Sebagian jagung telah dirontokkan, sementara sisanya masih dalam proses. Hasil panen yang sudah dirontokkan mencapai sekitar 3 ton. Untuk hasil yang belum dirontok, pihaknya belum menimbangnya, namun estimasi total hasil panen kedua lokasi diperkirakan mencapai 5 ton.

“Estimasi hasil ketahanan pangan ini sekitar 5 ton termasuk yang belum dirontok,” ujar Indra.

Saat ini harga jagung berada di kisaran Rp 5.000 per kilogram. Jika dikalkulasikan, hasil panen 5 ton dengan modal Rp 50 juta menghasilkan perbedaan sekitar Rp 25 juta.

Indra menambahkan, untuk lokasi kedua yang belum panen, diperkirakan hasilnya akan lebih besar, setidaknya di atas 10 ton. 

“Memang ada selisih antara modal dan hasil panen di lokasi pertama karena kami juga membeli peralatan dan memenuhi kebutuhan ketahanan pangan. Kalau ada perbedaan di lokasi panen pertama itu menurut kami masih wajar. Namun intuk lokasi kedua, kami yakin hasilnya lebih dari 10 ton. Walaupun nanti tidak menghasilkan keuntungan besar, setidaknya bisa balik modal,” jelasnya.

Dikatakannya, untuk hasil 20 persen Ketahanan Pangan ini akan dibagi dengan desa. Namun untuk persentase bagi hasil masih belum dibahas. Pembahasan bagi hasil akan dilakukan setelah semua hasil panen jagung terkumpul.

"Iya hasil jagung ini akan dibagi dengan desa. Kami berkeyakinan hasil jagung ini tidak akan rugi, setidaknya balik modal," terangnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan