Pemprov Bengkulu Siapkan 100 Hektare Lahan Eks HGU PT BRI untuk Pembangunan Kodam Baru
Pemprov Bengkulu melakukan rapat bersama Forkopimda untuk mengunakan eks PT BRI untuk pembangunan KODAM baru, Kamis 16 Oktober 2025. --
BENGKULU - Pemerintah Provinsi melalui Gubernur Bengkulu Mian menyiapkan lahan eks HGU Perkebunan PT Bumi Rafflesia Indah sebagai lahan pembangunan Komando Daerah Militer (Kodam) di Provinsi Bengkulu.
Hal itu menyusul adanya instruksi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terkait rencana pembangunan 22 Komando Daerah Militer (Kodam) baru di sejumlah provinsi, salah satunya di Provinsi Bengkulu.
"Rencana pembangunan Kodam ini diperkirakan akan memanfaatkan sekitar 100 hektare lahan eks HGU perkebunan PT Bumi Rafflesia Indah (BRI) di Bengkulu Tengah," ujar Mian usai memimpin rapat Forkopimda pada Kamis 16 Oktober 2025.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Bentuk Tim Kecil Cari Solusi Lahan Eks HGU PT BRI
BACA JUGA:Soal Krisis Air di Lahan Persawahan, Bupati Bengkulu Selatan Cek Lokasi
Untuk mendukung program strategis nasional tersebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu diminta menyiapkan lahan khusus yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan Kodam baru.
“Pemerintah daerah harus menyiapkan lahan karena lahan ini terbatas dan harus segera ditindaklanjuti. Atas nama pemerintah daerah dan pimpinan rapat, sesuai arahan Pak Gubernur, saya perintahkan Dinas TPHP melakukan komunikasi, koordinasi, dan observasi ke lapangan terkait lahan seluas 397 hektare agar segera disusun langkah-langkah strategis,” ujar Mian.
Lebih lanjut Mian menyampaikan penyediaan lahan bekas perkebunan PT BRI menjadi faktor penting agar program pembangunan Kodam dan fasilitas umum dapat berjalan selaras antara pemerintah pusat dan daerah.
“Kita tidak bisa membangun Kodam kalau lahannya belum tersedia. Karena itu, penyediaan lahan menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Selain itu, Mian mengatakan Aset-aset tanah yang sudah masuk di Bank Tanah harus segera kita tindak lanjuti untuk kepentingan pembangunan.
"Pak Gubernur juga tengah menyiapkan pembangunan support center bertaraf internasional yang tentu membutuhkan lokasi strategis,” kata Mian.
Ia juga menambahkan bahwa berbagai instansi vertikal, seperti kepolisian dan lembaga pusat lainnya, turut membutuhkan dukungan lahan di daerah.