Abdul Rivai Dokter Pertama Lulusan Belanda dan Agen Intelektual Pertama Bumiputra Belum Jadi Pahlawan Nasional
Abdul Rivai dokter pertama lulusan Belanda yang diusulkan Rohidin Pahlawan Nasional-Sumber foto: Koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID - Nama A.M Hanafi dan Indra Tjahja serta Abdul Rivai pernah diusulkan oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya ke Kementerian Sosial yang saat itu dijabat oleh Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini, di Jakarta.
Agar A.M Hanafi dan Indra Tjahja serta Abdul Rivai masuk sebagai daftar Pahlawan Nasional atas perjuangannya untuk bangsa Indonesia.
Namun, Abdul Rivai, seorang tokoh cemerlang dari Bumi Raflesia yang jejak perjuangannya tersebar di bidang pendidikan, kesehatan, pers, dan pergerakan nasional belum jadi diusulkan untuk mendapat gelar pahlawan karena dokumen kurang.
BACA JUGA:KH Bisri Syansuri, Kakek Gusdur, Banyak Berjasa Bagi Perjuangan, Belum Ditetapkan Pahlawan Nasional
BACA JUGA:Sosok Ruhana Kuddus Pahlawan Nasional Perempuan dari Kalangan Jurnalis
Lahir pada 13 Agustus 1871, Abdul Rivai diyakini berasal dari Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meskipun beberapa sumber lain menyebut ia lahir di Palembayan, Agam, Sumatera Barat.
Terlepas dari perdebatan asal-usulnya, satu hal yang tak terbantahkan, Abdul Rivai adalah salah satu putra bumiputera paling bersinar di penghujung abad ke-19.
Abdul Rifai, adalah orang pribumi Indonesia pertama yang meraih gelar doktor dari Universitas Gent, Belgia, Belanda, dengan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Amsterdam dan tamat tahun 1908.
BACA JUGA:13 Tokoh NU Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional, Berikut Sejarah Perjuangannya
BACA JUGA:Dua Presiden RI Anak Pahlawan Nasional, Salah Satunya Putri Soekarno
Abdul Rifai selain belajar dibidang kesehatan, juga berjasa dibidang pendidikan dan pers di Indonesia. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang menerbitkan surat kabar berbahasa Melayu dari luar negeri (Eropa).
Selain ulung sebagai jurnalis, ia juga punya catatan mengagumkan di ranah akademis. Rivai sekali lagi menorehkan rekor ketika diterima sebagai calon doktor atau Strata-3 (S3) di Universitas Genk, Belgia, pada 1908.
Selain itu, kipranya di kancah pergerakan nasional, Rivai juga pernah ambil bagian. Ia merupakan perintis pembentukan cabang Indische Partij (IP) di wilayah Sumatera.
IP sendiri adalah organisasi pergerakan berhaluan keras yang didirikan oleh tiga serangkai, yakni Tjipto Mangoenkoesoemo, Soewardi Soerjaningrat alias Ki Hadjar Dewantara, dan Ernest Douwes Dekker pada 1912.