Dibangun Tahun 80-an, Jembatan Gantung di Tungkal 1 Bengkulu Selatan Rusak Parah
Jembatan gantung di Tungkal 1 Kecamatan Pino Raya-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-
BENGKULU SELATAN (BS) - Infrastruktur jalan dan jembatan rusak nampaknya masih jadi PR Pemkab BS. Terbukti, saat ini masih banyak ditemukan jalan dan jembatan yang rusak parah. Seperti, jembatan gantung di Tungkal 1 Kecamatan Pino Raya Kabupaten BS.
Jembatan yang sehari-hari digunakan masyarakat untuk menjangkau lahan pertanian di Hamparan Sapatan Desa Tungkal 1 ini kondisinya Memprihatinkan. Jembatan gantung yang dibangun sejak tahun 80-an tersebut sudah sulit dilewati kendaraan petani. Kondisi terkini, jembatan sepanjang 63 meter tersebut lantainya sudah lapuk.
Parahnya lagi, pada bagian besi penahan jembatan sudah berkarat dan beberapa juga sudah patah. Sehingga, hal tersebut akan sangat membahayakan bagi masyarakat yang akan melintas di jembatan itu. Oleh karena itu, perhatian pemerintah sangat dinantikan untuk segera memperbaiki jembatan tersebut.
BACA JUGA:Tiang Penyangga Jembatan Gantung Rusak Parah, Warga Bertaruh Nyawa Setiap Hari
BACA JUGA:Jembatan Gantung Dihantam Banjir 2022 Lalu, Hingga Kini Belum dapat Perhatian
Lela Ernaini (48) petani mengungkapkan, sejak empat tahun terakhir kerusakan jembatan makin parah. Jika berlarut-larut kerusakan yang terjadi, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat jembatan itu akan benar-benar ambruk. Dan jika sampai itu terjadi, maka sudah jelas akses petani akan terputus total.
"Dinas yang membidangi kami minta hal ini segera diperhatikan. Kasihan petani yang sulit mengeluarkan hasil panen meteka," ungkap Lela.
Menurut Lela, sebelumnya jembatan itu pernah diperbaiki secara swadaya. Namun, tak berlangsung lama. Jembatan kembali rusak dan tidak aman lagi dilewati.
BACA JUGA:Lantai Rusak, Warga Goro Perbaiki Jembatan Gantung, Sebelum Makan Korban
BACA JUGA:Gotong Royong Perbaiki Jembatan Gantung, Ini Pesan Warga untuk Pemerintah
Rusaknya jembatan juga membuat petani kesulitan membawa pupuk dari luar. Petani terpaksa menggotong pupuk menggunakan tandu atau dipikul langsung pakai bahu. Sebab, jika pakai kendaraan akan sangat mengancam keselamatan bagi siapa saja yang membawanya.
"Pak Bupati harus terjun langsung ke lapangan supaya tahu kondisinya seperti apa. Mohon diperhatikan dengan sangat," harap Lela.
Arjan (60) petani lainnya, apabila jembatan tidak diperbaiki dalam waktu dekat. Kemungkinan jembatan tersebut ke depannya akan benar-benar putus. Jika demikian, maka puluhan hektare sawah masyarakat akan terbengkalai. termasuk lahan pertanian masyarakat lainnya.
"Kami mau bergotong royong membantu memperbaiki. Tapi kami butuh bantuan modal untuk membeli material," bebernya.