Jembatan Gantung Dihantam Banjir 2022 Lalu, Hingga Kini Belum dapat Perhatian

Jembatan alternatif yang dibuat oleh para petani--

MAJE - Petani kawasan air numan di Desa Suka Menanti Kecamatan Maje kini dihadapkan dengan kesulitan yang serius. Terutama dalam mengangkut hasil produksi pertanian mereka. Akibat kerusakan jembatan gantung pasca dihantam banjir pada tahun 2022, dan hingga kini belum diperbaiki oleh Pemda Kaur.

Akhirnya mereka terpaksa membuat jembatan alternatif dari rakit yang disusun untuk mengangkut hasil produksi pertanian mereka.

"Jembatan gantung ini, merupakan sarana vital. Bagi kami untuk mengangkut, hasil pertanian. Seperti sawit, kelapa, gabah dan batu bata. Karena jembatan gantung ini, belum diperbaiki, kami terpaksa harus membuat jembatan alternatif dari rakit. Supaya kami tidak kesulitan dalam mengakut hasil produksi pertanian kami," ujar Jono Mustapa (56), seorang petani lokal warga setempat saat diwawancarai Radar Kaur (Rka), Jumat 25 Oktober 2024.

Lanjutnya, menggunakan rakit bukan hanya menyulitkan proses pengangkutan hasil pertanian, tetapi juga menyebabkan pembengkakan biaya. Karena 2-3 bulan rakit harus diganti dengan yang baru. Dikarenakan rusak, akibat sering dilalui. Hal ini bukan hanya membuat pendapatan para petani tertekan, tapi juga merepotkan para petani yang setiap 2-3 bulan sekali harus mengganti rakit atau memperbaiki.

BACA JUGA:Dinas PUPR Bengkulu Selatan Akan Perbaiki Jembatan Putus Akibat Banjir di Kedurang

BACA JUGA:Pascadihantam Banjir, Aktivitas Pantai Dakem Kini Mati Suri

Berbeda dengan jembatan gantung permanen. Para petani tidak harus mengeluarkan biaya tambahan dalam perbaika dan tidak perlu repot-repot dalam hal mengganti seperti rakit.

"Memang kondisi sungai air numan tidak terlalu dalam. Tapi yang menjadi ketakutan kami, saat kami sedang mengangkut hasil pertanian ini, tiba-tiba rakit patah dan hasil produksi pertanian kami tercebur ke sungai air numan," ujarnya.

Permasalahan ini semakin diperburuk dengan kurangnya kejelasan dari Pemda Kaur terkait rencana perbaikan jembatan. Masyarakat setempat telah mengajukan permohonan perbaikan berkali-kali, tetapi hingga saat ini, belum ada langkah konkret yang diambil, padahal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur.

Sudah melakukan survei untuk melakukan rencana perbaikan di tahun 2022 lalu. Ternyata hingga kini, jembatan tersebut belum diperbaiki. 

"Kami merasa diabaikan, dikucilkan dan terkesan dibiarkan saja oleh pemerintah. Seharusnya hal semacam ini harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah. Apalagi kondisi jembatan ini sudah rusak sejak tahun 2022 lalu," tutup dia.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan