Rumah Sakit Pratama Diklaim 100 Persen, Tapi Pembayaran Belum Full, Ini Kata Dinkes Kaur

Dinkes Kaur masih Berhutang pasa proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama Tipe D di Desa Sumber Harapan Kecamatan Nasal, Selasa 17 Juni 2025. Sumber foto: REGA/RKa--
NASAL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaur diketahui masih berhutang sekitar 7 Miliar kepada kontraktor proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama Tipe D di Desa Sumber Harapan Kecamatan Nasal dari total anggaran sekitar Rp 33 Miliar.
Kabid Pelayanan SDK Dinas Kesehatan Kaur, Ely Isti SKM mengatakan, pembangunan Rumah Sakit Pratama Tipe D sudah 100 persen rampung. Dari total anggaran sekitar Rp 33 Miliar untuk pembangunan fiisk, pihaknya baru membayar sekitar sekitar 81 persen dari nilai kontrak atau masih berhutang sekitar 7 Miliar kepada pihak kontraktor. Sisanya akan dibayarkan setelah masa pemeliharaan selesai, dengan syarat tidak ada temuan atau kerusakan pada bangunan tersebut.
Misal selama proses pemeliharaan ini, ada bangunan yang mengelami kerusakan dan tidak dilakukan perbaikan hingga awal November (batas waktu pemeliharaan,red). Maka upah yang akan dibayarkan kepada kontraktor tidak pernuh dan akan bayar sesuai dengan fisik pengerjaan yang mereka lakukan.
“Kami masih berutang dengan kontraktor itu sekitar Rp 7 miliar lebih. Yang sudah kami bayar itu sekitar 81 persen dari total anggaran. Sisanya baru akan kami bayar setelah pemeliharaan nanti,” kata Ely.
BACA JUGA:Komisi II DPRD Kaur Sidak Rumah Sakit Pratama, Klaim 100 Persen Rampung Terpatahkan
Menurutnya, kebijakan menahan sebagian pembayaran dilakukan untuk menjamin kontraktor tetap bertanggung jawab terhadap kondisi bangunan selama masa pemeliharaan. Jika ditemukan kerusakan dan tidak diperbaiki hingga masa pemeliharaan berakhir pada November mendatang, maka pembayaran akan disesuaikan dengan kondisi fisik yang telah diselesaikan.
"Misal selama proses pemeliharaan ini, ada bangunan yang mengalami kerusakan dan tidak dilakukan perbaikan hingga habis November, maka upah yang akan dibayarkan kepada kontraktor tidak penuh. Kami akan bayar sesuai dengan fisik pengerjaan yang mereka lakukan," tegas Ely.
Di sisi lain, hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Komisi II DPRD Kaur, Senin 16 Juni 2025 ada perbedaan data persentase pembangunan fiisk pada proyek rumah sakit tersebut. Dinkes Kaur mengklaim sudah 100 persen rampung. Berbeda dengan hasil Sidak Komisi II DPRD Kaur yang menyimpulkan pembangunan rumah sakit tersebut masih sekitar 75 persen.
Diketahui, proyek ini merupakan salah satu proyek strategis Pemkab Kaur dalam peningkatan layanan kesehatan masyarakat di wilayah selatan Kabupaten Kaur. Namun, persoalan utang dan progres pembangunan yang belum sepenuhnya sinkron menjadi perhatian serius berbagai pihak.