Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Pelabuhan Pulau Baai Mandek, Warga Enggano Terisolasi dan Rugi Miliaran Rupiah

kondisi petani pisang pulau Enggano yang alami kerugian akibat pendangkalan alur, Selasa 06 Mei 2025. Sumber foto: koranradarkaur.id--

BENGKULU - Permasalahan pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, kian memperparah kondisi perekonomian Provinsi Bengkulu.

Tak hanya menghentikan aktivitas bongkar muat, dampak seriusnya kini dirasakan masyarakat Pulau Enggano salah satu wilayah terluar di Bengkulu yang semakin terisolasi akibat lumpuhnya jalur transportasi laut.

Pulau Enggano selama ini sangat bergantung pada akses kapal dari Pelabuhan Pulau Baai untuk mobilitas warga dan distribusi hasil bumi.

Namun sejak alur pelabuhan mengalami pendangkalan dan belum kunjung dikeruk secara maksimal, tidak ada lagi kapal yang melayani rute ke Enggano.

Akibatnya, masyarakat mulai kesulitan memenuhi kebutuhan pokok.

BACA JUGA:Enggano Suku Tertua di Sumatera, Simak Sejarahnya di Sini Aja!

Dalam upaya menyuarakan keresahan warga, tiga perwakilan masyarakat Enggano mendatangi Kantor Gubernur Bengkulu, untuk mengadukan kondisi memprihatinkan yang mereka alami.

"Saat ini warga kami kesulitan mendapatkan bahan makanan, kapal tidak ada yang datang lagi. Bahkan hasil panen pisang dibuang ke laut karena tidak bisa dijual keluar pulau," ungkap Herwin Kauno, salah satu perwakilan warga Enggano.

Herwin menjelaskan bahwa dalam satu pekan, warga Enggano bisa menghasilkan hingga 250 ton pisang. Artinya, dalam sebulan ada sekitar 1.000 ton pisang yang terbuang sia-sia. Dengan harga rata-rata Rp 5.000 per kilogram, potensi kerugian warga bisa mencapai Rp 5 miliar per bulan.

BACA JUGA:Masyarakat Enggano Demo Kantor PT Pelindo Bengkulu, Ini Tuntutannya

"Kami akan menuntut ganti rugi kepada Pelindo, karena kerugian masyarakat sudah sangat besar akibat lambannya pengerukan alur pelabuhan," tegas Herwin.

Selain pisang, Enggano juga merupakan penghasil komoditas pertanian dan perikanan lainnya seperti ikan dan emping melinjo. Namun seluruh aktivitas ekonomi kini lumpuh total akibat isolasi transportasi.

Proyek revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai senilai Rp 1 triliun yang dijanjikan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, hingga kini belum menunjukkan hasil nyata. Proyek yang digarap PT Pelindo tersebut semestinya menjadi solusi terhadap pendangkalan yang telah berlangsung. Namun, progres pengerjaan di lapangan dinilai lamban dan tidak menjawab kebutuhan mendesak masyarakat.

Plt Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus mendorong percepatan penanganan pendangkalan alur dan mengevaluasi kinerja Pelindo.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan