Enggano Suku Tertua di Sumatera, Simak Sejarahnya di Sini Aja!

pakaian tradisional berwarna khas dengan latar alam Pulau Enggano-sumber foto: Koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID – Perlu diketahui, di Provinsi Bengkulu ada Kepuluan Enggano. Bahkan Suku Enggano tertua di Sumatera, lokasinya suku menyeberangi laut Bengkulu.
Bahkan keberadaan pulau ini juga dekat dengan Kabupaten Bengkulu Selatan dak Kaur. Tapi secara administasi Kepulauan Enggano ini merupakan salah satu kecamatan Kabupateng Bengkulu Utara.
Suku adat asli Kepulauan Enggano merupakan suku tertua yang selalu menjaga hubungan baik keluarga sehingga antar sesama walau beda agama tetap bersatu dengan baik dan tak ada pertikaian.
Selalu menjaga hubungan yang baik antar keluarga lantaran masyarakat di kepulauan Enggano rukun dan damai serta masyarakatnya mengutamakan persaudaraan.
Namun suku di kepulauan Enggano ini diambang kepunahan akibat isolasi budaya yang berkepanjangan dan bahkan suku ini berjumlah sekitar 1.000 orang pada tahun 1999 dan terus menurun.
Hubungan keluarga terjaga dengan baik, suku ini merupakan kelompok etnis terasing yang mendiami Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu dan termasuk suku tertua di Sumatra.
BACA JUGA:Tradisi Binarundak Lebaran, Kebanggaan Suku Mongondow
BACA JUGA:Suku Betawi Keseniannya Terkenal, Tampil di Berbagai Acara di Jakarta
Suku yang memiliki ciri khas memiliki hubungan erat dengan suku-suku asli di Jawa juga Sumatra lantaran masyarakat selalu menjaga kekeluargaan hubungan yang baik hingga sekarang.
Dikutip kumparan.com, Suku kepulauan Enggano juga memiliki hubungan antropologis dengan suku Mentawai dan Nias dengan tetap pertahankan sistem kekeluargaan patrilineal.
Bahkan masyarakat pedesaannya berbentuk keluarga tetangga yang besar dan selalu menjaga aturan adat dan istiadat yang merupakan warisan para leluhur.
Perlu diketahui, sebagian besar masyarakat di kepulauan Enggano merupakan nelayan dan petani, pulau Enggano terletak di Samudera Hindia dan mayoritas beragama krsiten protestan dan lama kelamaan berpindah muslim.
Suku ini juga memiliki simbolisasi budaya dengan rumah adat yang disebut Eyub Yaahaoa dan pakaian adat yang disebut Eyupa.
Sementara senjata tradisional masyarakat yang disebut Epaic (parang) dan Eboh (tombak) dan alat tersebut digunakan untuk beraktivitas bagi masyarakat tersebut.