IIH SERAM!! Suku Togutil Beringas dan Ganas, Sudah Banyak Warga Hilang dan Tewas

Sudah banyak warga hilang dan tewas di hutan Almahera, Maluku. -sumber foto: Koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID – Suku Togutil merupakan Suku yang beringas dan ganas dan bahkan Suku yang sangat ditakuti di Kabupaten Halmahera Provinsi Maluku sudah banyak makan korban, warga hilang dan tewas.
Suku Togutil menganggap orang yang baru datang ke tempat lokasi hutan Almahera berpandangan adalah musuh sehingga mereka tak segan untuk membunuh secara sadis.
Bahkan sudah 15 kasus pembunuhan yang terjadi di hutan Almahera dan bila anda ingin masuk ke hutan harus berpikir dulu jangan sampai jadi korban oleh Suku Togutil.
Suku Togutil merupakan kelompok etnis yang hidup di hutan-hutan secara nomaden sekitaran hutan totodoku ukur Lolo Bata Kobe Kulo dan Bully dan lokasi ini di dalam Taman Nasional Aketajawelolo Bata Kabupaten Halmahera.
Suku yang ganas ini sebagai Suku terasing dan kanibal yang ada di Maluku yang sangat mengerikan karena tak mau ada orang dari luar berkunjung, sebab dalam pikiran mereka hal mencurigakan.
Suku yang berada di pedalaman Halmahera bagian utara Halmahera bagian timur dan Halmahera bagian tengah, adapun kehidupan mereka masih sangat tergantung pada keberadaan hutan-hutan asli.
Dikutip dari laman Catatan Media, Suku Togutil merupakan Suku yang sadis karena sudah banyak orang jatuh korban dan oleh sebab itu, warga dari luar tak berani datang ke kediaman Suku di dalam hutan rimba.
BACA JUGA:Suku Korowai Tinggal di Rumah Pohon yang Tinggi, Hidup Berburu dan Bertani
BACA JUGA:Enggano Suku Tertua di Sumatera, Simak Sejarahnya di Sini Aja!
Kehidupan Suku dengan bermukim secara berkelompok di sekitaran sungai dan rumah-rumah terbuat dari kayu dan bamboo, beratap daun Palem dan sejenisnya dan umumnya rumah mereka tak berdinding.
Bagaimana rasa kalau rumah di hutan tak memiliki dinding tentu malam hari sangatlah dingin sekali, namun bagi Suku yang satu ini tak ada kata dingin semuanya biasa-biasa saja.
Lantaran sudah sejak zaman nenek moyangnya rumah tak memiliki dinding dan tak merasa dingin pada malam hari walau kondisi hujan tetap nyaman dan mungkin karena sejak mereka dilahirkan sudah terbiasa.
Rumah yang hanya berlantai papan panggung dan sedangkan kepala kelompok disebut Momo atau seorang laki-laki senior yang kuat berpengalaman dan bijaksana.
Selain itu, kepala kelompok menguasai hukum adat dan kesejahteraan masyarakatnya sehingga warga merasa aman dan damai.