WOW Cerdas dan Cerdik Banget! Ini Kisah Abu Nawas Berhasil Bawa Air Laut Rasanya Tawar!

Ilustrasi Abu Nawas, tokoh cerdik dalam cerita rakyat Arab, dengan kepintaran luar biasa di hadapan Raja-sumber foto: Koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID – Kita tahu bahwa air laut rasanya asin, namun ada cerita seru dari Abu Nawas nih. Tahukah kamu kalau Abu Nawas bisa bawa air laut yang rasanya tawar loh. Simak kisah selengkapnya di sini yuk!
Abu Nawas merupakan salah satu tokoh legendaris dalam sastra dan budaya Arab yang dikenal luas karena kecerdasan dan kecerdikannya.
Kecerdasan Abu Nawas tidak hanya terletak pada pengetahuan dan pemahamannya terhadap dunia, tetapi juga pada kemampuannya untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi yang out-of-the-box.
Dalam banyak cerita, ia sering kali berhadapan dengan situasi yang tampaknya mustahil, namun dengan kecerdasan dan kecerdikannya, ia berhasil menemukan jalan keluar yang tidak terduga.
Kecerdasan Abu Nawas dapat dilihat dari kemampuan analitisnya. Ia memiliki kemampuan untuk memahami situasi dengan cepat dan melihat berbagai kemungkinan yang ada.
Salah satu bukti dari kecerdasaan yang dimiliki Abu Nawas adalah saat dirinya bisa membawa air laut yang rasanya tawar.
Dikutip dai muslim.okezone.com, Abu Nawas mendengar bahwa Raja memiliki seorang menteri kepercayaan yang selalu mendampinginya, bernama Abu Jahal.
BACA JUGA:Lucu Banget! Abu Nawas Dapat Banyak Uang Gara - gara Bikin Monyet Mengangguk, Intip Cerita Kocaknya!
BACA JUGA:Abu Nawas Dapat 2 Gajah Usai Taklukan Panglima Kejam, Keren Banget Loh!
Sayangnya, kepercayaan Raja sering disalahgunakan oleh Abu Jahal untuk kepentingan pribadinya, termasuk meminta upeti dari rakyat dengan mengatasnamakan Raja.
Hal ini membuat Abu Nawas sangat marah, tetapi dia tidak berani melaporkannya kepada Raja karena posisi Abu Jahal yang kuat bisa membalikkan fakta dan menuduhnya sebagai pelaku.
Seiring waktu, penasihat istana meninggal dan Raja merasa kehilangan serta belum menemukan penggantinya. Dengan jabatan penasihat yang kosong,
Abu Jahal segera melihat kesempatan untuk mengisi posisi itu agar dapat lebih mempengaruhi Raja. Dia pun berusaha keras untuk mendapatkan perhatian Raja. Namun, ambisinya terhalang ketika Raja justru memilih Abu Nawas sebagai penasihat istana.
Keputusan Raja membuat Abu Jahal sangat kecewa dan menaruh dendam kepada Abu Nawas. Suatu hari, saat melihat Abu Nawas bersama Raja, Abu Jahal berpikir, "Seharusnya aku yang berada di posisi itu, Abu Nawas tidak layak."