Jadi Mobil Listrik Pertama di Indonesia, Mari Lihat Spesifikasi Wuling Air EV

Melihat spesifikasi Wuling Air EV sebagai mobil listrik pertama di Indonesia. -sumber foto: Koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID - Spesifikasi Wuling Air EV menjadi sorotan saat dirinya menjadi mobil listrik pertama yang dijual Wuling Motors di Indonesia.

Spesifikasi Wuling Air EV yang canggih ini ditawarkan dalam dua varian, Standard Range dan Long Range dengan rentang harga Rp 238 — Rp 311 juta.

Jika dibandingkan dengan harga mobil listrik lainnya seperti Hyundai Ioniq 5 dan Nissan Leaf, berbeda jauh dari mobil asal Tiongkok ini. Harga kedua mobil itu mulai Rp 700 jutaan.

Meskipun harganya murah, spesifikasi Wuling Air EV tetap hadir dengan mengusung konsep desain futuristik. Serta telah dilengkapi fitur-fitur kekinian serta spesifikasi yang layak sebagai mobil harian.

Melansir carmudi.co.id, berikut ini spesifikasi Wuling Air EV. 

Baterai

Semua varian Air EV dilengkapi baterai Lithium Ferro-Phosphate, namun kapasitasnya berbeda satu sama lain. Untuk varian Standard Range, kapasitas baterainya sebesar 17,3 kWh, sedangkan Long Range 26,7 kWh.

Adanya perbedaan ini membuat jarak tembuh masing-masing varian Air EV berbeda. Apabila varian Standard Range punya jarak tempuh 200 km, Long Range mencatat jarak tempuh hingga 300 km.

BACA JUGA:Pickup Asal Cina Yang Favorit di Indonesia, Yuk Intip Tangguhnya Wuling Formo Max 2025

BACA JUGA:Disebut Pickup Terbaik Tahun 2025, Ini Dia Spesifikasi Wuling Formo

Selain itu, daya baterai Air EV disalurkan ke motor listrik dengan daya maksimal 30 kW. Pihak Wuling mengklaim bahwa mobil listriknya ini dibuat dengan konsep Easy Home Charging yang berarti pengecasannya bisa dilakukan dengan dicolok ke listrik rumah.

Mengenai waktu pengecasan baterai Air EV, membutuhkan waktu sekitar 8,5-11 jam dengan daya 2.0 kW untuk mengisi dari 20-100 persen. Jika menggunakan daya 6.6 kW, waktu pengecasan baterai mobil tersebut hanya sekitar 4 jam dari 20-100 persen.

Perlu diketahui, baterai Air EV lolos dari 16 model tes guna lebih menjamin keamanan dan keselamatan setiap pengguna mobil tersebut.

Model tesnya seperti rotasi berulang, kebakaran, direndam air, hingga getaran di frekuensi tertentu. Baterainya juga dites jatuh dari ketinggian satu meter, percepatan sampai 28G, serta terguling seperti mobil yang terguling-guling.

Hasil dari tes ini yaitu komponen baterai Air EV tetap bisa bekerja normal. Tak hanya itu saja, baterai tersebut juga dilakukan pengetesan dengan pembakaran dan suhu tinggi. Hasilnya, baterai ini tidak meledak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan