Budidaya Kepiting Bakau Sistem Kolam di Kabupaten Kaur Menunjukkan Hasil Positif

Kolam uji coba budidaya kepiting bakau milik Hendri warga Desa Linau Kecamatan Maje, Rabu 19 Februari 2025. Sumber foto: koranradarkaur.id--
MAJE - Budidaya kepiting bakau di Kabupaten Kaur mulai menarik perhatian masyarakat, salah satunya Hendri, SE (39) warga Desa Linau, Kecamatan Maje.
Hendri tertarik untuk menguji coba budidaya kepiting bakau dengan sistem kolam.
Setelah melihat potensi pasar yang tinggi di Kabupaten Kaur dan ketersediaan kepiting bakau yang masih terbatas.
Hendri menjelaskan kepada Radar Kaur, eksperimen budidaya kepiting bakau ini dimulai pada awal Januari 2025.
BACA JUGA:134 Warga Desa Tanjung Aur Menerima Kartu BPJS Ketenagakerjaan dari Pemkab Kaur
Dirinya memilih satu kolam berukuran 40x40 meter untuk percobaan tersebut.
Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif sistem kolam dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan keberhasilan budidaya kepiting bakau.
Setelah satu bulan sejak bibit ditebar, Hendri mengungkapkan bahwa tingkat kematian kepiting sangat rendah, hanya empat bibit yang mati.
Hal ini menunjukkan bahwa sistem kolam yang diterapkan cukup efektif dalam mengurangi stres pada kepiting bakau yang dikenal sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.
BACA JUGA:Buntut Dugaan Penipuan Mahasiswa Unihaz Bengkulu! Kampus Bakal Bikin Tim Khusus
"Kalau saya menurut saya pribadi, budidaya kepiting bakau dengan sistem kolam ini cukup efektif. Karena tingkat kematian bibit rendah, bahkan bobot kepiting mengalami peningkatan yang signifikan. Sebelumnya berat bibit hanya 1 ons, kini telah mencapai sekitar 2 hingga 2,5 ons dalam waktu satu bulan. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kepiting berjalan dengan baik dalam sistem kolam yang diterapkannya."
Untuk mendukung pertumbuhan kepiting bakau, Hendri memberikan pakan satu ekor ayam setiap sore.
Pemberian pakan yang teratur dan jenis pakan yang tepat diyakini menjadi kunci untuk mencegah stres pada bibit kepiting bakau.
Hendri menambahkan bahwa kepiting bakau akan dipanen setelah berusia 10 bulan mendatang.