Masjid Jami Ambon Jadi Saksi Bisu Peperangan Melawan Penjajah, Pernah Kebanjiran dan Terbakar
Masjid Jami Ambon saksi bisu peperangan melawan penjajah-sumber foto: Koranradarkaur.id-
Setelah tahun 1960 masjid kembali dibangun lebih besar karena jamaah kembali ramai dengan penguasa perang Daerah Maluku menghibahkan lahan tanah dekat masjid.
Setelah itu, masjid yang sudah dibangun tersebut kembali hancur lantaran terbakar akibat penjajahan lantaran keran minyak di sebelah hulu Sungai Wai Batu Gajah terbakar.
Akibatnya, masjid juga turut terbakar dan seiring berjalan umat Islam di Ambon kembali membangun masjid guna menunjukkan pada Belanda ketegaran tekad umat Islam dalam mempertahankan masjid sebagai rumah ibadah.
Peperangan yang terjadi di Ambon tak membuat surt para pahlawan dan masyarakat mendirikan masjid dan hingga kini masjid tetap berdiri jadi tempat persinggahan musafir.
Selain itu banyak warga berkunjung ke masjid dan dikenal sebagai tempat wisata religi lantaran sjarah pembangunan masjid begitu panjang pernah hancur dilanda banjir dan terbakar.
Namun hal demikian masyarakat tetap bertekad agar masjid yang pernah hancur tetap didirikan dan kini jamaahnya begitu ramai.
Namun pada saat terjadinya peperangan kota sempat hancur akibat bom namun masjid tetap berdiri sebagai tempat ibadah.
Masjid yang terletak di dekat sungai dan menghadap ke tepi laut merupakan masjid saksi bisu peperangan melawan penjajah dan kini menjadi tempat berkunjung wisatawan. *