Mitos Nenek Moyang Ini Sama Persis Seperti di Kaur, Silakan Bandingkan
Ilustrasi --
RADAR KAUR – Mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu. Mitos ini mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia dan bangsa itu sendiri. Tapi mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.
Masyarakat Indonesia pasti pernah mendengar ada beberapa mitos, baik itu dari nenek, orang tua atau teman-teman. Seperti diketahui mitos ini masih dipegang teguh beberapa masyarakat di sekitarnya.
Banyak keyakinan yang masih dipercaya secara turun temurun dari leluhur. Bahkan mitos-mitos ini bisa dibuktikan secara ilmiah. Mengutip dari rakyatbengkulu.disway.id, berikut ini 10 mitos nenek moyang yang pernah didengar.
1. Kalau Makan Sambil Selonjoran atau Tiduran Bisa Berubah Menjadi Ular
Seorang manusia pastinya tidak akan dapat berubah menjadi binatang. Namun mitos ini ada benarnya kaitannya bukan dengan transformasi tetapi melainkan kepada kesehatan tubuh.
Dimana makan sambil tiduran bisa melukai sistem pencernaan dan akhirnya dapat membuat perut sakit. Kalau sudah begini akhirnya tidur-tiduran di kasur seperti ular karena sakit perut tersebut.
2. Dilarang Makan di Depan Pintu Nanti Jodohnya Jauh
Mitos nenek moyang jaman dulu larangan makan di depan pintu banyak berkembang di pedesaan. Setiap orang tua pasti melarang anaknya untuk makan di depan pintu. Menurut mitos yang ada, jika seorang gadis makan di depan pintu jodohnya akan jauh atau tidak akan laku-laku.
3. Dilarang Makan di Atas Tempat Tidur Nanti Jodohnya Pemalas
Mitos larangan nenek moyang tentang larangan di tempat tidur ini diperuntukkan bagi anak gadis yang belum menikah. Jika dicerna kembali, alasan adanya mitos ini karena ibu-ibu takut kalau anaknya makan di atas kasur. Sebab dengan makan cara itu akan mengotori sprei kasur.
4. Tidak Boleh Memakai Baju Biru atau Baju Hijau ke Pantai Selatan
Mungkin sudah pernah mendengar mitos yang satu ini. Tidak boleh menggunakan baju biru atau baju hijau jika ke Pantai Selatan. Kalau menggunakan baju warna itu akan diculik Nyi Roro Kidul.
Konon telah banyak korban hilang yang diambil Ratu Pantai Selatan dan meninggal dikarenakan melanggar peraturan tersebut. Namun untuk mempercayai keberadaan Nyi Roro Kidul ini boleh-boleh saja. Tetapi kalau dipikir secara logis, biru dan hijau adalah warna laut.
Pada saat korban terbawa ombak dan berontak meminta tolong. Tubuh korban akan sulit terlihat oleh penjaga pantai. Maka sebaiknya pengunjung memakai warna terang seperti merah atau ungu supaya orang-orang di sekitar mudah mengenal badan di perairan pantai.