Mesin Tahu dan Tempe di Kaur Hilang, Begini Penjelasan Ketua Koptan

Satu unit mesin tahu dan tempe milik Koptan di Desa Talang Besar Kecamatan Pagulir sudah hilang, Jumat 13 Desember 2024. Sumber foto: IST/RKa--

PADANG GUCI HILIR (Pagulir) – Mesin tahu dan tempe milik Kelompok Pertanian (Koptan) Mawar di Desa Talang Besar Kecamatan Pagulir hilang. Raibnya mesin milik kelompok ini baru dilaporkan ke Polres Kaur, Jumat 13 Desember 2024. Ketua Koptan Karya Lestari Satrairawan warga RT 05 Kelurahan Kaur Utara mengatakan, mesin pengelolaan tahu dan tempe milik Koptan di Desa Talang Besar hilang. Kini kejadian itu sudah dilaporkan ke Polres Kaur.

“Benar ada mesin milik Koptan di Pagulir hilang, katanya sudah dilaporkan ke Polres Kaur,” ujarnya. 

Terpisah, Ketua Koptan Mawar Unitri menyebutkan, mesin pengelolaan tahu dan tempe hilang sudah satu bulan. Kehilangan itu baru dilaporkan pada pihak berwajib. Sebelumnya dirinya sempat mendatangi Polsek Kaur Utara dan disarankan membuat laporan ke Polres Kaur. Bantuan mesin tersebut 2023 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Dokumen bantuan masih tersimpan sebagai upaya memudahkan ciri-ciri mesin yang sudah diambil orang tidak bertanggung jawab.

Menurutnya, ukuran mesin begitu berat dan tidak mungkin bisa diangkat sendiri. Diperkirakan menggunakan mobil dan lebih satu orang saat melakukan aksi pencurian.

“Mesin pengelolaan tahu bantuan dari Dinas Pertanian Kaur sudah hilang,” katanya.

BACA JUGA:Mau Pupuk Subsidi? Gabung Koptan, Sistem Aplikasi

BACA JUGA:Jelang Pemilu, Mesin Traktor Koptan Hilang, di Sini Lokasinya

Selain itu, informasi yang diterima di Kaur Utara juga banyak kehilangan Alat mesin pertanian (Alsintan) seperti hand traktor di Desa Perugaian walau sudah berapa bulan lalu dan begitu juga kabar dari Koptan lain pernah kehilangan Alsintan.

“Alsintan milik Koptan sudah banyak kehilangan tapi hingga kini pelaku belum ditemukan,” terangnya.

Disampaikannya, 2023 lalu hampir semua Koptan mendapat bantuan ada mesin hand traktor dan mesin pengelolaan tahu tempe. Sebagai diketahui, bahwa mesin tahu tempe belum dapat difungsikan dengan baik. Lantaran butuh material dan tentu butuh anggaran yang memadai.

Sebab yang dibutuhkan cukup banyak terutama air dalam pengelolaan tahu dan tempe. Selain itu, perlu adanya pelatihan agar pengelolaan dalam pembuatan tahu dan tempe mendapatkan hasil yang sempurna. Sehingga bisa dipasarkan, namun hingga kini mesin bantuan khususnya di Koptan Karya Lestari baru satu kali digunakan, sebab butuh perlengkapan yang matang.

“Mudah-mudahan ada bantuan anggaran pengelolaan tahu dan tempe ke depan,” harapnya.

Terpisah, Kapolres Kaur Polda Bengkulu AKBP Yuriko Fernanda, S.IK,MH melalui Kapolsek Kaur Utara Ipda Nopaldy Dewanda Baskara, S.Tr,K,MH menuturkan, tingkakan kewaspadaan agar barang tidak hilang. 

“Bila ada kehilangan barang berharga cepat dilaporkan pada pihak berwajib,” sampainya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan