Terancam Punah! Populasi Gajah di Bengkulu Semakin Sedikit, Ini Penyebab dan Jumlahnya

Populasi gajah di Bengkulu kian sedikit dan terancam punah.- Sumber foto: koranradarkaur.id-

BENGKULU - Gajah Sumatera yang hidup di Bengkulu Tengah terancam punah! Itu terlihat dari makin sedikitnya populasi gajah yang hidup di Bumi Rafflesia.

Penyebabnya, dipicu semakin sempitnya habitat hewan berbelalai itu akibat perambahan hutan. 

Ketua Yayasan Lingkar Inisiatif Indonesia sekaligus Koordinator Program Konsorsium Bentang Seblat Iswadi mengatakan, saat ini habibat gajah sumatera telah berkurang sebanyak 6.358 hektare.

Ini akibat hutan tempat tinggalnya dijadikan perkebunan industri hingga pembalakan liar. 

Penyusutan habitat gajah ini juga disebabkan konflik manusia dan gajah. Faktor-faktor ini menyebabkan berkurangnya populasi gajah sumatera di Bengkulu. 

BACA JUGA:DJPb Beberkan Realisasi Belanja Negara di Bengkulu tahun 2024, Salah Satunya di Kaur

"Populasi gajah di Bengkulu jauh berkurang dari sebelum. Kalau beberapa tahun lalu terdata ada sekitar 50-150 ekor. Saat ini diperkirakan hanya tersisa 17 - 25 ekor gajah Sumatera di Bengkulu," ungkap Iswadi, Sabtu 7 Desember 2025.

Ia mengatakan, terdapat kematian gajah di Bengkulu diakibatkan racun. Selain itu, berdasarkan 30 kali patroli kolaboratif yang telah dilaksanakan di wilayah Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) koridor gajah, ditemukan 114 kasus kejahatan kehutanan dan satwa.

Modus operandi dari kejahatan ini adalah melakukan penebangan secara sembarangan atau yang lebih dikenal dengan istilah "tebang tumbur".  

"Lahan ini ditinggalkan sejenak. Jika tidak ada respon dari penegak hukum, maka selanjutnya areal yang sudah ditebang ini akan ditanam sawit. Ketika sawit mulai tumbuh barulah areal ini dibersihkan," kata Iswadi.

BACA JUGA:Terbiasa di Lingkungan Jorok, Warga di Bengkulu Selatan Terkesan Sengaja Buang Sampah Pinggir Jalan

Pihaknya mendesak pemerintah menyelamatkan kawasan Seblat yang menjadi tempat populasi gajah Sumatera.

Sebelumnya, forum pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) koridor gajah Bentang Seblat telah menetapkan wilayah seluas 80.987 hektar di Bentang Seblat sebagai jalur konektivitas gajah Sumatera, termasuk di dalamnya seluas 23.279 ha wilayah konsesi PT API.

Kesepakatan ini tertuang dalam SK Gubernur Bengkulu Nomor S.497.DLHK.2017 pada 22 Desember 2017 selaku Pelindung Forum KEE dan ditandatangani juga oleh PT API selaku Anggota Forum KEE.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan