Kelapa Sawit Sumbang Devisa Negara Terbesar, Ini Persentasenye
SAWIT: Petani sawit saat melakukan panen --
RADAR KAUR- Saat ini kelapa sawit penyumbang terbesar devisa negara. walaupun belum lama ini dunia disibukkan dengan El Nino.
Walaupun di tengah fenomena El Nino, kelapa sawit justru menjadi penyumbang terbesar terhadap devisa negara. Dikutip dari cnbcindonesia.com dengan judul “Sawit Sumbang Devisa Terbesar di Tengah El Nino”.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Gulat ME Manurung mengatakan, produksi kelapa sawit tidak berpengaruh terhadap fenomena El Nino.
Justru, kelapa sawit membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. Dengan begitu saat ini produktivitas kelapa sawit terus berproduksi dengan jumlah yang terus meningkat.
Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2022, produksi CPO mengalami peningkatan menjadi 46,82 juta ton atau naik 3,77 persen dibanding tahun 2021. Dimana produksi minyak sawit tertinggi tahun 2022 berasal dari Provinsi Riau. Dengan produksi sebesar 8,74 juta ton atau sekitar 18.67 persen dari total produksi.
BACA JUGA:Tingkatkan Belajar Sepanjang Hayat, Dengan ImplementasiKan Literasi
BACA JUGA:Parenting, Beri Pemahaman Siswa Kepada Orang Tua
Sedangkan tertinggi kedua dari Provinsi Kalimantan Tengah dengan produksi mencapai 8,36 juta ton atau 17,86 persen. Selanjutnya Provinsi Kalimantan Barat dengan produksi sekitar 10,97 persen dari produksi dan terakhir Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah 10,79 persen dari produksi CPO nasional.
Sedangkan perkebunan besar swasta, sebesar 34,36 persen atau 15,50 juta ton dari perkebunan rakyat 5,00 persen atau 2,26 juta ton. Sedangkan status pengusahanya tahun 2021 sebesar 60,64 persen produksi minyak sawit atau 27,36 juta ton.
Pada tahun 2022 diperkirakan mengalami peningkatan, struktur produksi menurut status pengusahaan tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Kelapa sawit adalah salah satu penyumbang perekonomian terbesar Indonesia. Luas areal perkebunan kelapa sawit berdasarkan land used terus mengalami peningkatan yang hampir stagnan.
Pada tahun 2022 luas areal perkebunan kelapa sawit sebesar 15,34 juta hektare, sedangkan areal perkebunan kelapa sawit tersebar di 26 provinsi yaitu seluruh provinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan, Provinsi Jawa Barat, Banten, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Dengan kondisi yang ada maka untuk produktivitas kelapa sawit indonesia saat ini terus berkembang dan terus tumbuh. Untuk itu pemerintah telah berupaya dengan menerapkan berbagai program seperti program pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel berbasis minyak sawit ke dalam minyak Solar sebesar 35 persen (B35).
Proyek ini telah menjadi contoh bagi negara lain dalam pengembangan biodiesel. Adapun, implementasi dari program B35 sejatinya sudah dilakukan sejak 1 Februari 2023, tetapi program tersebut baru benar-benar berjalan maksimal pada 1 Agustus 2023. (*/ujr)