Ada Apa dengan Gas Melon? Masyarakat Bengkulu Selatan Kebingungan
ROHIDI/RKa KOSONG : Tampak tabung gas elpiji 3 Kg dalam keadaan kosong yang ada di wilayah Kecamatan Pasar Manna, Jumat 29 Desember 2023.--
BENGKULU SELATAN (BS) - Penghujung tahun 2023 dan menjelang tahun baru 2024, masyarakat kembali dibuat resah dengan gas elpiji 3 Kilogram (Kg) atau gas melon. Pasalnya, gas bersubsidi yang satu ini secara mendadak menghilang. Sehingga, masyarakat kesulitan mencari keberadaannya.
Pantauan Radar Kaur (RKa), memang hampir disetiap pengecer, sub agen dan agen, stok gas LPG 3 Kg semaunya kosong. Tentu saja, masyarakat jadi kebingungan dengan menghilangnya gas melon tersebut.
"Memang sejak tiga hari ini tidak ada jualan gas 3 Kg. Sudah dicari ke banyak warung (pengecer, red) bahkan ke pangkalan (agen, red) stok kosong semua. Jadi bingung mau beli gas kemana, tidak ada yang jual," keluh Rita (36) salah seorang ibu rumah tangga warga Kecamatan Manna.
Rita menyebutkan, kekosongan stok gas melon ini jelas membuat masyarakat resah. Sebab, gas merupakan salah satu kebutuhan wajib di dapur. Hampir semua masyarakat menggunakan kompor gas untuk memasak. Tidak banyak lagi yang pakai kayu bakar.
BACA JUGA:RESMI! Ini 5 Komisioner KPU Bengkulu Selatan, Ada Incumbent dan Mantan Bawaslu
"Bingung kalau gas tidak ada jualannya, bagaimana mau masak kalau tidak ada gas. Soalnya masak sekarang pakai gas, tidak lagi pakai kayu bakar seperti dulu," sesalnyan.
Oleh sebab itu, Rita berharap kelangkaan gas bersubsidi ini tidak berlangsung lama. Secepatnya stok gas di pengecer, agen dan sub agen kembali normal. Sehingga, masyarakat bisa membeli gas dengan mudah seperti biasanya.
"Kami harap tidak lama kosong stok gas ini. Soalnya kalau terjadi dalam waktu lama, maka kami tambah bingung lagi. Masa harus kembali pakai kayu bakar, mencari kayu bakar juga bingung kemana," tuturnya.
Terpisah, Alimin (48) salah seorang agen gas LPG di wilayah Kota Manna mengaku, kelangkaan gas elpiji 3 Kg di masyarakat disebabkan karena suplai gas dari Pertamina mengalami hambatan.
"Memang stok gas tidak normal masuk, makanya proses distribusi ke masyarakat juga macet," tutupnya. (roh)