Tuanku Iman Bonjol Pahlawan Nasional, Simak Peran Sertanya Perjuangannya Bagi Indonesia

Tuanku Iman Bonjol.-Sumber foto: kompas.com-

BACA JUGA:Pemekaran Sumatera Selatan Pasti Akan Tujuan dan Tantangan, Ini Lokasi Pemekarannya

BACA JUGA:8 Senjata Mematikan Melawan Penjajah, Simak Nama - Namanya

Tuanku Imam Bonjol mencoba mengajak kaum Adat bersatu melawan Belanda ketika Belanda mengusulkan gencatan senjata pada tahun 1825. Langkah itu berhasil, pada akhir 1832, kedua pihak mencapai kesepakatan di lereng Gunung Tandikat. 

Mengetahui hal tersebut, Belanda menutup pesisir barat yang merupakan garis bantuan ekonomi dan pesisir timur yang merupakan pintu gerbang perdagangan Minangkabau. 

Belanda yang terus mendapatkan dukungan dari Batavia, selalu dapat menghentikan serangan penduduk Minangkabau. Pada tahun 1837, Belanda mengambil alih wilayah Bonjol. Namun, Tuanku Imam Bonjol berhasil melarikan diri dan memimpin pasukan gerilya di pedalaman Sumatera Barat. 

Setelah itu, Belanda menggunakan strategi licikuntuk menangkap Tuanku Imam Bonjol. Ajakan perundingan adalah strategi yang digunakan Belanda untuk menangkap Tuanku Imam Bonjol. 

Residen Francais mengundang Tuanku Imam Bonjol ke Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Oktober 1837, untuk berunding. Namun, perundingan itu hanyalah akal bulus Belanda untuk menangkap Tuanku Imam Bonjol. Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan dibuang ke Cianjur, Jawa Barat sebelum dipindahkan ke Ambon. 

Tuanku Imam Bonjol akhirnya diasingkan ke Lotak, Minahasa, hingga dia akhir hayatnya. Tuanku Imam Bonjol meninggal dunia pada 8 November 1864. Tuanku Imam Bonjol tetap dihormati setelah meninggal sebagai salah satu tokoh yang gigih berjuang di Sumatera Barat. 

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tertanggal 6 November 1973, Tuanku Imam Bonjol ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia atas segala jasanya. 

Selain itu, di beberapa tempat, namanya diabadikan menjadi jalan, sekolah, dan institusi. Uang Rp 5.000 yang bergambar Tuanku Imam Bonjol juga pernah ada di Indonesia. Uang kertas ini dirilis pada tanggal 6 November 2001. ***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan