Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Perkim Bengkulu Selatan Fokus Data Permukiman Rawan Bencana, Relokasi Siap Dilakukan

Kadis Perkim BS Ir. H. Teddy Setiawan, ST, MM, M.Si mengungkapkan kini memperluas prioritas kerja dengan melakukan pemetaan menyeluruh terhadap data permukiman rawan bencana. Sumber foto : ROHIDI/RKa--

BACA JUGA:Miris! Bocah SD Terlibat Balap Liar, Sat Lantas Polres Bengkulu Selatan Turun Tangan Beri Efek Jera

Dari hasil pengecekan tahun 2024 hingga tahun berjalan, sejumlah desa seperti Cinto Mandi dan Telaga Dalam di Kecamatan Pino Raya, serta beberapa wilayah lain di Kecamatan Pino dan Kecamatan Seginim, masuk dalam kategori area berisiko tinggi.

Sebagian besar daerah tersebut berada di dekat aliran sungai dan lereng bukit yang rentan mengalami longsor ketika curah hujan meningkat.

Selain mengandalkan dukungan pemerintah pusat, Dinas Perkim juga membuka ruang bagi keterlibatan pihak swasta.

Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Perkim mengajak perusahaan yang beroperasi di Bengkulu Selatan untuk turut berkontribusi, baik dalam bentuk bantuan pembangunan hunian baru maupun dukungan infrastruktur bagi lokasi relokasi nantinya.

BACA JUGA:Konflik Agraria Memanas; 5 Petani Pino Raya Diduga Tertembak Satpam PT ABS, Begini Kronologis Lengkapnya

Menurut Teddy, pelaksanaan relokasi nantinya pasti akan diatur lebih rinci melalui regulasi tambahan.

Pemerintah daerah ingin memastikan bahwa proses perpindahan warga dari zona bahaya dapat dilakukan secara tertib, manusiawi, dan dengan jaminan fasilitas yang layak.

“Untuk teknis relokasi akan kami sesuaikan dengan aturan yang lebih jelas nanti. Yang pasti, keselamatan warga menjadi prioritas utama,” pungkasnya.

Kabid Perumahan Marjoni Adinata menuturkan, pengumpulan data di beberapa titik tersebut telah dilakukan secara berkala.

BACA JUGA:5 Rekomendasi HP 5G Termurah, Harga Rp 1 Jutaan, Vivo Y27 5G Peringkat Teratas, Laris di Pasaran

Pemeriksaan lapangan dilakukan untuk memastikan kondisi aktual, termasuk melihat pergeseran tanah, jarak rumah dengan tebing atau sungai, hingga aktivitas masyarakat yang dapat memperburuk kerentanan lingkungan.

“Di beberapa wilayah pinggiran sungai, hasil pengecekan menunjukkan adanya peningkatan risiko. Karena itu, pendataan terus kami lakukan sebagai dasar pengambilan keputusan ke depan,” jelasnya.

Dengan langkah pemetaan ini, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan berharap bisa mengantisipasi potensi bencana yang bisa mengancam keselamatan warga.

Pendataan kawasan rawan bencana menjadi langkah awal yang strategis sebelum kebijakan relokasi benar-benar diterapkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan