Dia pura-pura menjadi penculik dan memeras keluarga korban. Aksi ini membuatnya punya Rp 600 ribu. Setelah aksinya aman, ia ketagihan menjalani pekerjaan sebagai perampok.
BACA JUGA:Pahlawan Nasional Susel, Inilah Gelar yang Disebutkan Untuknya
BACA JUGA:Kapiten Pattimura Tumpas Pejajah, Berakhir Digantung, Fotonya Jadi Gambar Mata Uang
Aksi keduanya ia dan teman-temannya merampok emas dan berlian, ia melakukan perampokan pada 11 Agustus 1953.
Selanjutnya ia merampok rumah Ali Badjened. Dia membawa harta Ali dan juga membunuhnya.
Perampokan disertai pembunuhan seketika viral dan buat geger. Tidak hanya disitu kasus perampokan yang paling fenomenal terjadi pada 31 Mei 1961.
Ia merampok Museum Nasional Jakarta dengan menyamar jadi polisi bersenjata. Ia berhasil membawa kabur 11 pertama dan batangan emas koleksi museum.
Total, mencapai Rp 2,5 miliar. Setelah kejadian tersebut anggota kepolisian berhasil menangkapnya Kusni Kasdut harus divonis hukuman mati.
Selama proses menunggu kematian, Kasdut hidup dari penjara ke penjara. Dia pernah melarikan diri, tetapi berhasil diringkus kepolisian.
Dia bertobat dan bertekad menjadi Katolik yang taat. Ia mengajukan grasi ke Presiden Soeharto, dengan harapan presiden memberi ampunan.
Permohonan ditolak dan keputusan hukuman mati tetap berlanjut. Tahun 1980 tepatnya tanggal 16 Februari ia ditembak mati.
Itulah kisah pejuang kemerdekaan menjadi perampok yang ditakuti dan berakhir dihukum mati. ***