Tangga Seribu di Kaur Bengkulu, Dulu Benteng Pertahanan Tentara Inggris, Kini Jadi Wisata

Minggu 11 Aug 2024 - 07:26 WIB
Reporter : Rohidi Efendi
Editor : Dedi Julizar

Masyarakat percaya jika memang lokasi wisata tangga seribu ini masih kental dihuni oleh sesosok yang memang tidak ingin menunjukkan berapa jumlah anak tangganya itu.

Yang jelas, dari cerita tetua dusun yang ada di sekitarnya, tangga seribu adalah jalan menuju Benteng Pertahanan atau pemantau Inggris zaman penjajahan sebelum diambil alih oleh Belanda.

Karena, dari atas bukit yang merupakan lokasi benteng itu, lokasinya sangat memudahkan pemantauan kedatangan kapal asing di tengah laut waktu itu.

BACA JUGA:Kualifikasi Piala Dunia 2026, Empat Pemain Timnas Indonesia Dicoret Shin Tae-yong, Ini Penyebabnya

Namun, semua itu bisa dibuktikan saat kita berada di atas bukit Benteng Harapan itu, maka kamu bisa memandang lautan luas.

Dari mulai hamparan laut Kota Bintuhan hingga ke hujung laut di area Pelabuhan Linau terlihat jelas dari atas bukit Benteng Harapan itu.

Tidak ayal, setelah dijadikan wisata, tangga seribu di Benteng Harapan ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah.

Tangga seribu Desa Benteng Harapan ini memiliki keindahan yang cukup memuaskan bagi siapa saja yang datang ke lokasi wisata ini.

Suasana tersebut bisa dinikmati para pengunjung sambil duduk di ketinggian tangga sambil menikmati keindahan pemandangan. 

BACA JUGA:Gelandang Serang Timnas Indonesia U-19 Sudah Tidak Sabar Hadapi Argentina

Tangga seribu memang cukup unik, tangga menanjak dan berliku, tapi setiap liku sudah disediakan tempat duduk yang cukup banyak.

Sehingga, saat pengunjung yang merasa kecapean menaiki anak tangga, maka bisa beristirahat di tempat duduk sembari  melihat pemandangan hutan dan perkebunan warga.

Sayangnya, karena kondisi wisata ini berada di belakang desa dan tidak ada panjangnya. Sehingga, banyak yang menjadikan tempat ini untuk hal negatif.

Dari pantauan KORANRADARKAUR.ID beberapa waktu lalu, di sekitar lokasi wisata banyak ditemukan bekas botol minuman keras dan bekas bungkus Komix dan Samcodin.

Ini membuktikan jika banyak anak-anak mudah yang tidak bertanggung jawab dengan menjadikan tempat bersejarah itu menjadi tempat maksiat. 

Kategori :