NASAL - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kaur mengambil sampel Air Sungai Perumbaian Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal, Jumat 9 Agustus 2024.
Pengambilan sampel ini menindaklanjuti laporan warga dan Pemerintahan Desa (Pemdes). Atas dugaan pencemaran Sungai Perumbaian oleh PT Ciptamas Bumi Selaras (CBS).
Sebanyak 2 derigen sampel Air Sungai Perumbaian sudah dikantongi dan akan segera dikirim ke Laboratorium Provinsi Bengkulu. Guna melihat kualitas baku mutu sungai.
Kepala DLH Kaur Hendri Faizal, SE, M.Si melalui Sekretaris DLH Bambang Trio Irawan, SSTP, M.Si mengatakan, dari hasil barometer lapangan sementara pH Air Sungai Perumbaian berkisar 5-6 atau masih memenuhi baku mutu kualitas air.
Untuk memastikan sungai tersebut benar-benar aman. Maka dilakukan pengambilan sampel sebanyak 2 derijen. Untuk dilakukan uji tes laboratorium.
Tujuannya, untuk melihat kandungan apa saja yang ada Air Sungai Perumbaian. Sehingga menyebabkan warnanya berubah dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
BACA JUGA:Bertandang ke Radar Kaur, Ini Pesan Penting Kapolres Jelang Pilkada
BACA JUGA:Sulman Gandeng Deni Angdi di Pilkada Kaur? DPHP Ditetapkan DPS
"Kami belum bisa menyebutkan bahwa Air Sungai Perumbaian tercemar. Karena masih akan dilakukan uji laboratorium. Kalau kita lihat secara kasat mata, Air Sungai Perumbaian memang mengalami perubahan warna dan mengeluarkan aroma tak sedap," ujarnya.
Camat Nasal Erliza Feryanti, S.IP, M.Si mengatakan, hasil survei lapangan Air Sungai Perumbaian berubah warna menjadi coklat kehitaman, beraroma tak sedap serta licin saat dipegang.
Selain itu juga, habitat ekosistem di Air Sungai Perumbaian ditemukan ada beberapa ekor mati seperti udang dan ikan.
Untuk mengetahui apakah Air Sungai Perumbaian ini tercemar atau tidak, masih menunggu hasil uji laboratorium dari DLH Kabupaten Kaur.
"Faktanya memang benar ada beberapa habitat ekosistem Air Sungai Perumbaian mati dan sebagian lagi mabuk. Tapi kami belum bisa memastikan apakah Air Sungai Perumbaian ini benar-benar tercemar. Untuk lebih etisnya kita tunggu dulu hasil uji laboratorium dari DLH Kaur," katanya.
Sementara, Kades Ulak Pandan A. Razied mengatakan, kejadian ini bukan kali pertamanya, yang membedakannya. Dulu habitat ekosistem Air Sungai Perumbaian tidak ditemukan mati. Sedangkan, sekarang ikan dan udang banyak ditemukan mati.
Jika kondisi seperti ini tidak ditindaklanjuti oleh perusahaan PT CBS. Warga terancam hilang mata pencaharian, sebab sebagian warganya berprofesi sebagai nelayan.